
SULUH NUSA, LEMBATA – Pada hari Sabtu, 30 November 2024, di Lewoleba Lembata, pihak lembaga bekerja sama dengan Alumni menyelenggarakan Pesta Pancawindu (40 tahun) kehadiran lembaga Pendidikan SMAN 1 Nubatukan Lewoleba dalam memberikan warna dunia pendidikan di Lembata NTT.
Pesta ini merupakan wujud syukur atas segala pencapaian yang telah digapai dalam tapak-tapak pengabdian selama kurun waktu 40 tahun dan sebagai refleksi atas segala kekurangan dan tantangan yang dihadapi agar tetap eksis dalam perjuangan untuk mencerdaskan bangsa dan membentuk karakter para Alumni untuk dapat berbhakti pada aneka profesi.
Puncak acara peringatan Pesta pancawindu, melalui persembahan misa syukur dengan konselebran utama, RD. Paulus Nunang bersama RD. Kristo Soge, Pastor Paroki Wangatoa Lewoleba. Sedangkan Guru, Pegawai, Siswa yang beragama non Katolik, melaksanakan ibadat syukur sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
Istimewahnya, Romo Polce Nunang, biasa disapa demikian, adalah Alumni perdana SMAN Lewoleba (nama awalnya) dan kini berkarya di Keuskupan Larantuka. Perlu dicatat bahwa tiga Alumni angkatan perdana, memilih hidup selibet menjadi Imam/Pastor, dua lainnya adalah P. Beny Leu, SVD, Misionaris dan Pastor Paroki Quen of Angels Catholic Church di Riverside Keuskupan San Bernadino California USA dan P. Dominiikus Moi, SVD, Misionaris di Negara Taiwan.
Peringatan HUT 40 Tahun, mengusung tema, ‘Menjadi Pelayan Profesional Menuju Sekolah Unggul’. Pada kotbahnya, Romo menegaskan, sebagai pelayan pendidikan bukan hanya memberi pengetahuan tetapi juga membentuk karakter, membimbing dan menginspirasi generasi penerus bangsa.
“Sekolah unggul adalah sekolah yang mampu mencetak generasi berkualitas tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi unggul dalam moralitas dan kepribadian”, tegas Romo Polce.
Romo juga menggarisbawahi dalam tugas pelayanan secara profesional tidak hanya diemban oleh Guru dan tenaga kependidikan, tetapi kita semua, termasuk Alumni.
“Tidak hanya menjadi Guru profesional menuju sekolah unggul tetapi menjadi awam-Birokrat yang unggul. Intinya, kita semua adalah pelayan yang unggul di bidang masing-masing”. ungkap Romo Polce.
Ketua Panitia, Konradus Laba Udjan, S.Fil. pada sambutannya menyatakan bahwa usia sekolah yang mungkin beranjak dewasa sebagaimana usia manusia dan menekankan pentingnya kerjasama semua stakeholder, baik sekolah, orang tua wali dan Alumni. Dalam rentang usia yang sudah menapaki angka 40 tahun, sekolah telah melahirkan begitu banyak out put dan bekerja di berbagai instansi baik pemerintah maupun swasta.
“Saya menyampaikan juga Alumni ada yang menjadi pejabat penting yang berkarya di luar daerah maupun di kabupaten Lembata. Saya menyebut kurang lebih 7 pejabat teras eselon 2 yang sedang menjabat di lingkup Kabupaten Lembata antara lain Bapak Kanis Tuaq, yang terpilih menjadi Bupati Lambata periode 2025-2030. Demikian pejabat eselon III lainya”, demikian penuturan spontan sang Ketua Panitia, Konradus Laba Udjan, S.Fil pada sambutannya.
Turut hadir, Kadis Pendidikan Kabupaten Lembata, Wenselaus Ose, S.Sos., M.AP, mewakili Penjabat Bupati Lembata, menyampaikan ucapan syukur dan terima kasih kepada lembaga yang telah mencapai usia 40 tahun dan telah menyelenggarakan pendidikan dengan baik sehingga menghasilkan lulusan yang saat ini memberikan kontribusi dan memegang peran penting dalam membangun daerah. Penjabat Bupati juga memberikan apresiasi kepada Guru, Pegawai, Pensiunan yang telah mencapai prestasi dalam mendedikasikan diri untuk lembaga ini. Terima kasih untuk atensinya dan perlu kerjasama secara kontinu membentuk karakter anak bangsa. Penjabat juga menghimbau, agar terus melakukan inovasi untuk perubahan dan pengembangan sekolah serta peningkatan prestasi baik akademik maupun non akademik serta karakter dan pribadi yang baik.
Pada bagian lain, Konradus Laba Udjan, S.Fil. selaku Ketua Panitia menjelaskan, bahwa Pesta Pancawindu sebenarnya diperingati pada tanggal 24 November sebagai hari lahirnya SMAN Lewoleba pada tanggal 24 November 1985, namun ada suatu hal maka diperingati pada tanggal 30 November 2024.
Penyelenggaraan Pesta pancawindu merupakan kerjasama sekolah dengan Alumni dengan membentuk Panitia bersama. Pada tanggal 28 April 2024, dilaunching dengan menghelat acara jalan santai keliling kota Lewoleba melibatkan civitas akademika dan Alumni. Pada bulan November 2024, dilaksanakan juga berbagai pertandingan dan perlombaan diantarnya tenis meja tingkat SMA/SMK dan alumni, futsal dan volley putra putri tingkat sekolah. Ada lomba debat bahasa Indonesia, pidato bahasa Inggris, nyanyi solo, Lukis dan fashion show.
Petrus Kanisius Making, S.H., M.Si, mewakli suara Alumni menuturkan Pancawindu merupakan momen langka, reuni, “Sekolah memanggil pulang” untuk melihat eksistensi sekolah agar setiap Alumni bisa berkontribusi sesuai posisi mereka masing-masing.
Yah…. Sekolah yang berdiri di atas bukit kecil nan gersang, Bukit Komak, dalam rentang usia 40 tahun, telah melahirkan begitu banyak generasi yang kini berbhakti dalam aneka profesi baik dalam negeri maupun di luar negeri. Petani, nelayan, tukang, pedagang, karyawan swasta, Pastor, Suster, Birokrat, Polisi, Tentara, Guru, pegawai dan anek profesi lainya telah lahir dari rahim Almamater. Semuanya itu, tentu merupakan hasil bimbingan, didikan, binaan para civitas akademika SMAN Lewoleba yang kini berubah nama, SMAN 1 Nubatukan. PROFICIAT dan Jayalah Selalu.
(Penulis: Simon Kopong Seran/Alumni Angkatan 3 (1987-1990). Sumber informasi, Ketua Panitia dan Polikarpus Orong Tewa, S.Pd.Gr.SD).