SULUH NUSA, LARANTUKA – Hari ini 2 Desember 2024D i bawah atap Lewotobi yang cerahA ngin masih senantiasa meniup debu ke barat di jalanan segerombolan anjing mencari tuannya.
Beberapa relawan meninggalkan roti di jalankan dan seember air bersih.
Pagi ini, Tuhan masih terus berbaik hati
Ibu-ibu masih sibuk menyiapkan seragam sekolah untuk anak-anaknya
Sebagian dari mereka terpaksa tidak berseragam.
Sebab merah putih mereka terkubur bersama sebagian cinta di bawah kaki gunung
Buku-buku dan surat cinta yang mereka tulis bertahun-tahun untuk guru, juga sobek di awal November kemarin.
Pensil mereka patah , yang mereka pegang hanyalah salam setiap pagi kepada guru.
Namanya Merlin Seorang siswa di sekolah darurat, Sepagi itu ia harus melangkah ke sekolah di badanya seragam yang berhasil ia pumut setelah beberapa hari rumah mereka memilih tidur dengan damai di kaki gunung.
Merlina , siswa yang datang lebih pagi daripada guru-gurunya.
Setelah berdoa menghadap menara gereja di depan tenda pengungsian .
Setelah memperhatikan aktifitas Merlin, saya coba mengajaknya berbicara.
“Dek, masih jam setengah enam,
Kenapa dek awal sekali ke sekolah darurat ini?”
Ia menjawab dengan lugu
” Abang, saya lebih lagi datang supaya saya bisa buka jendela sekolah saya yang baru ini, sapu dan membersikan sisah debu di lantai tarpal ini Abang ”
Sambil tersenyum , saya lalu bertanya ,
Nama adek siapa? Kelas berapa ? Adek pengungsi di sini?
“Nama saya Merlin, saya kelas 3 Abang, iya saya pengungsi dari desa Klatanlon, dengan mama di posko sini ”
Saya memeluknya lalu bertanya lagi, apa cita-cita adek,? Kenapa pagi sekali ke sekolah yang satupun guru pun belum datang sepagi ini?
” Dengan malu-malu tunduk, iya menjawab “, Abang, saya mau jadi perawat, karena perawat harus datang ke rumah sakit lebih cepat biar bisa urus orang sakit to Abang ”
Di selah perbincangan kami , tiba-tiba beberapa teman-temannya datang sambil mengganggunya ” cieeeeee rajin le Merlin ” ia malu lalu melanjutkan aktifitasnya seperti biasa, membuka jendela sekolah darurat, mengebas tarpal dan membersihkan sisah sampah di dalam tenda .
_saya ke sekolah darurat sepagi ini tapi terlambat karena Merlin lebih cepat dari saya.
Nah tujuan saya ke sekolah darurat ini karena sebelumnya saya dan teman-teman ( Sambung Tangan ) sudah mendata sekitar 30-an siswa terdampak erupsi Gunung Lewotobi yang tidak memiliki seragam sekolah , dan hari ini kami akan membagikan kepada mereka seragam-seragam baru , semoga mereka senang dan lebih bersemangat sekolah walau di tenda-tenda sekolah darurat.
Jangan lupa mengamalkan Undang-undang Dasar 1945 tentang mencerdaskan kehidupan bangsa dan memelihara fakir miskin .
Umur panjang pendidikan Indonesia.
+++/alisra.
Sangat terharus membaca nya bang
Untuk ade merlin semangat menggapai mimpi dek. Yakinlah pasti di ganti dengan yang lebih baik lagi yang tak pernah kau duga. Tetap semangat ade peluk salam cinta dari jauh di kaltim