suluhnusa.com_Ada kedamaian hati ketika memandang tanjung itu. Indah memang. Beberapa gugusan pulau kecil ditengah laut memanjakan mata. Indah nian.
‘Layaknya pulau di tengah danau’. Tenang. Sejuk. Teduh. Mendayu. Pantas saja, banyak orang beristirahat disana dengan damai ketika penat melakukan pejalanan Larantuka – Maumere Pulang dan pergi.
Pantasan, beberapa wartawan di Flotim menabiskan nama tanjung ini menjadi, ‘Tanjung Istirahat’.
Tanjung Eputobi, sontak ramai dikunjungi oleh warga Kota Larantuka dan sekitarnya sejak ruas jalan trans nasional Larantuka – Maumere diperlebar dan dibangun turap pada pinggir kiri jalan (arah dari Larantuka) akhir 2015 kemarin.
Dikatakan Tanjung Eputobi, karena tanjung ini berlokasi diantara Eputobi Desa Lewoingu dan Lewolaga Kecamatan Titehena Kabupaten Flores Timur (Flotim).
Awalnya tempat ini menjadi tempat istirahat para pengendara sepeda motor Larantuka – Maumere dan sebaliknya, karena terdapat beberapa pohon asam yang rindang memberi kesejukan saat istirahat. Pemandangan dibalik rimbunan pepohonan tidak kelihatan.
Namun sejak jalan mulai diperbaiki, dan dibuat turap yang menjorok sejauh kurang lebih 10 meter pada sisi kiri badan jalan (arah dari Larantuka) keindahan alam yang selama ini tersembunyi dibalik pepohonan mulai terlihat jelas. Mulai dari Pemandangan Teluk Lewolaga, Pulau Konga, Gunung Api Lewotobi, Pulau – Pulau kecil di ujung Kecamatan Ile Bura, Pulau Solor dan bentangan laut yang biru begitu indah dan eksotik dipandang mata.
Para pengendara tidak melintas begitu saja di tempat ini. Mereka pasti beristirahat. Wento Eliando, salah stu Wartawan Flores Pos, pada Minggu 26 Juni 2016, menamakan tempat ini sebagai “Tanjung Istirahat”.
Pasalnya, tempat ini digunakan oleh pengendara untuk istirahat sambil menikmati pemandangan alam Flotim yang indah.
“Tempat ini layak disebut sebagai “Tanjung Istirahat” karena digunakan pengedara untuk beristirahat. Selain untuk berfoto “selfi”. Sangat menarik dan menyedot perhatian setiap pengendara yang melintas di tempat ini. “Tanjung Istirahat” menjadi destinasi baru wisata di Flotim. Kata Wento.
Angy, Koni, Dela, dan Vira pelajar asal Kota Larantuka kepada suluhnusa.com Minggu, 26 Juni 2016 mengatakan tertarik berkunjung ke Tanjung Eputobi karena melihat beberapa postingan foto dari teman – teman mereka di facebook.
“Kami tertarik datang ke tempat ini, awalnya saat melihat foto yang diposting teman –teman di facebook. Tempat ini sangat indah dan menarik. Kami dari Larantuka menggunakan sepeda motor ingin berfoto “selfi” di tempat ini. Latar Pulau Konga dan Teluk Lewolaga sangat keren dan asyik sekali kaka,” kata mereka.
Selain menikmati keindahan alam Tanjung Eputobi, di tempat ini juga disediakan kopi, dan makanan lokal seperti jagung titi, kacang tanah, pisang, dan berbagai jenis kue lokal.
Selain jualan kios seperti biskuit, air mineral dan rokok. Warga menjajakan dagangan mereka di pondok –pondok kecil yang dibuat di pinggir jalan.
Veronika Mai dan Rofinus adalah dua dari sekian pedagang kios yang sehari – hari berdagang di Tanjung Eputobi.
Mereka mengatakan tempat itu ramai setelah ada pelebaran jalan, dibuatkan turap di pinggir jalan, dan terlihat jelas Pulau Konga dan Teluk Lewolaga yang eksotik.
“Setiap harinya, bisa 30- 50 kendaraan roda empat yang berhenti dan istirahat. Kami sudah berjualan di tempat ini kurang lebih selama 6 bulan. Setiap hari selalu ramai. Baik kendaraan roda dua maupun roda empat, saat melintas di tempat ini selalu berhenti.
“Ada yang turun sekedar duduk istirahat, dan ada yang foto- foto. Tidak sedikit yang memesan kopi dan membeli makanan lokal yang kami jual di tempat ini. Pendapatan kami juga lumayan. Berkisar antara Rp.200.000- Rp.300.00 setiap harinya,” tutur Rofinus diamini olehVeronika. (maksimus masan kian)