suluhnusa.com – Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Pastoral(STIPAS) Keuskupan Agung Kupang(KAK) melakukan kegiatan Presentasi karya ilmiah sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan di Co. Paroki St. Leonardus Manusak(4-6/5) dan Kapela St. Markus Rasul-Fatuka(25-27/5). Kegiatan ini dilakukan pada Sabtu,(9/6/2018) di Aula St. Petrus kampus tersebut.
Kegiatan ini bertemakan “Peran Katekis dalam Kehidupan Rohani Umat”. Pada kegiatan ini dihadirkan dua narasumber yaitu, Graciana Bele, ST. MM yang adalah Dosen Pengasuh mata kuliah Metode Pekerjan Pastoral dan DR. Antonius Bele, M.Si yang juga adalah Katekis senior.
Ketua Senat STIPAS KAK, Valentinus K. Masan pada kesempatan itu mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu program kerja Senat pada periode ini. “Ini merupakan salah satu program kerja Senat. Presentasi ini adalah bentuk pertanggungjawaban atas kegiatan pengabdian masyarakat oleh mahasiswa/i ketika hadir bersama umat. Semoga dengan presentasi ini, kita semakin memahami akan peran dan tugas kita sebagai katekis.” Ujarnya.
Sementara itu, Fr. Hiro Taolin, yang berbicara mewakili Wakil Ketua III-Bidang Kemahasiswaan, sebelum membuka kegiatan ini, mengajak semua untuk terlibat secara aktif. “Keilmiahan mengandung sebuah kebernaran, kita semua berusaha mencari kebenaran dalam diri masing-masing. Mari kita berproses bersama, bersama-sama untuk mencari tahu. Semoga semua bisa terlibat secara aktif dalam kegiatan ini.” Katanya.
Kegiatan berjalan begitu aktif dan lancar, hal ini terlihat ketika sesi tanya jawab, terjadi saling tanggap-menganggapi antara pemateri dan peserta. Kegiatan diakhiri dengan penjelasan dan peneguhan yang diberikan oleh Narasumber DR. Antonius Bele, M.Si. Beliau mengatakan bahwa kita perlu memahami tugas kita sebagai katekis adalah pilihan atau panggilan. “Ketika kita memutuskan untuk menjadi seorang katekis, kita harus memahami bahwa jalan yang kita lalui ini adalah sebuah pilihan atau panggilan. Ketika kita memilih menjadi seorang katekis, harus dipahami bahwa itu bukan hanya sebuah pilihan, tetapi juga sebuah panggilan, yaitu panggilan untuk mewartakan kebenaran iman katolik. Ujar Anton Bele.***
yohan edangwala