Serentak, PLAN International Berubah Menjadi Yayasan

suluhnusa.com – Plan Internasional terhitung sejak, 21 Maret 2018 berubah menjadi bentuk Yayasan. Namanya Yayasan Plan Internasional Indonesia.

Perubahan ini dilakukan Plan International untuk menjangkau lebih banyak lagi kegiatan advokasi terhadap peningkatan martabat dan taraf hidup anak anak dan perempuan.

Targetnya adalah, satu juta anak Indonesia harus dilayani dengan berkualitas oleh Yayasan Plan Internasional Indonesia. Dengan mengangkat semangat, Oleh Indonesia, Untuk Indonesia, diharapkan Yayasan Plan Internasional Indonesia akan semakin baik dalam memberikan advokasi peningkatan martabat anak anak dan perempuan. Tujuannya sebagai upaya untuk bisa menjangkau lebih banyak anak terbebas dari kekerasan.

Penanda perubahan ini dilakukan secara serentak dengan launching yang digelar di gelar di Soe, Kabupaten TTS, Lewoleba, Kabupaten Lembata dan Mbai, Kabupaten Nagekeo. Di Kupang, launching ini dilakukan di Hotel Aston, 21 Maret 2018.

Dalam sambutannya, Direktur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia, Dini Widiastuti diwakili PSO Manager Kupang, Maria Gracea, dengan perubahan ini, diharapkan agar Plan mampu bekerja sama dengan semua pihak termasuk pemerintah agar bisa menjangkau lebih banyak anak, khususnya anak perempuan, di seluruh Indonesia, bersama pihak-pihak terkait mengatasi masalah kekerasan pada anak, khususnya anak perempuan, sehingga hak-hak anak akan terpenuhi secara maksimal.

TERKAIT:

https://suluhnusa.com/humaniora/20170218/anak-dilatih-peka-terhadap-perubahan-iklim.html

 

“Dengan bentuk yayasan, kami berharap bisa menjangkau lebih banyak anak, khususnya anak perempuan, di seluruh Indonesia, bersama pihak-pihak terkait mengatasi masalah kekerasan pada anak, khususnya anak perempuan, sehingga hak-hak anak akan terpenuhi secara maksimal,” ujar Maria.

https://suluhnusa.com/seni-budaya/20161029/lembata-punya-35-sekolah-aman.html

Dalam acara peresmian Yayasan Plan International Indonesia itu hadir juga Chairman dari International Board – Plan International Inc., Joshua Liswood. “Kami senang bisa menjadi bagian proses transisi Plan International Indonesia menjadi Yayasan International Indonesia, karena kami mendukung sekali dengan harapan akan lebih banyak anak Indonesia yang bisa terakses di wilayah yang lebih luas,” kata Joshua.

https://suluhnusa.com/pariwisata/20170810/karena-rawan-plan-bikin-lembata-jadi-pulau-tangguh.html

Yayasan Plan International Indonesia saat ini bekerja di 7 propinsi dan melaksanakan program MAJU (Mau belajar, Ambil keputusan, Jadi pemimpin, Untuk berhasil) yang merupakan representasi dari 4 pilar program Yayasan Plan International Indonesia yaitu Lead, Learn, Decide dan Thrive.

Lebih jauh Maria menyoroti soal kasus perkawinan usia anak dan kekerasan terhadap anak dan perempuan.

“Masih banyak orang yang belum menyadari bahwa perkawinan usia anak juga adalah bagian dari kekerasan pada anak,” kata Maria

https://suluhnusa.com/seni-budaya/20161020/inilah-10-nama-calon-bupati-lembata-yang-lolos-seleksi.html

Menurut Maria, mereka yang menikah pada usia anak tak jarang menerima kekerasan dari pasangannya atau orang sekitar.

“Kemudian yang mengalami kekerasan itu kemungkinan melakukan kekerasan lagi kepada orang lain. Ini akan menjadi siklus kekerasan yang sulit dihentikan. Perlu gerakan bersama antara masyarakat, instansi pemerintah, LSM dan anak-anak muda itu sendiri untuk memutus rantai siklus kekerasan itu,” tegas Maria.

Dalam Launching ini diselenggarakan juga acara talkshow dengan menghadirkan beberapa narasumber antara yakni perwakilan Kementerian Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Rini Handayani, Asisten Deputi Perlindungan Anak dari Kekerasan dan Eksploitasi serta Hannah Al Rashid aktifis kesetaraan gender yang juga selebriti.

Selain itu hadir juga aktifis perempuan muda, Nurul Indriyani dan dua relawan yang merupakan Ketua Kelompok Perlindungan Anak Desa (KPAD) dari 2 desa di Timor Tengah Selatan (NTT) dan Lombok (NTB).

https://suluhnusa.com/kesehatan/20161102/nasib-bangsa-tergantung-pada-otak-anak-usia-emas.html

Sementara itu Launching di Lewoleba, Kabupaten Lembata dihadiri oleh Wakil Bupati Lembata, Tomas Ola Langoday, Camat Nubatukan, Stanis Kebesa Langoday dan Said Kopong serta, Deputi Program Plan Lembata, Erlina Dangu.

Erlina Dangu, dalam beberapa kegiatan PLAN dan berdiskusi dengan suluhnusa.com mengungkapkan perubahan PLAN dari NGO international menjadi yayasan bukan karena adanya penurunan kinerja, namun menunjukkan adanya kepercayaan yang besar dari Plan International kepada Indonesia.

BACA JUGA

https://suluhnusa.com/kesehatan/20170905/cegah-nikah-usia-anak-untuk-lembata-kabupaten-layak-anak.html

“Sebab, perkembangan Indonesia begitu maju, dan dukungan dari pemerintah pada masyarakat yang ada di sini untuk mengembangkan dirinya sendiri. Jadi kita bisa melakukan penggalangan dana dari sini, tidak mungkin kita minta terus dari negara-negara maju karena Indonesia pun sudah sangat kaya dan mampu,” ungkap Erlina kepada suluhnusa.com.

https://suluhnusa.com/humaniora/20170815/cis-ybs-dan-plan-latih-anak-lembata-sadar-bencana.html

Bahkan Erlina menegaskan kedepannya Yayasan Plan International Indonesia akan tetap memosisikan diri sebagai organisasi hak anak dan kemanusiaan independen yang berkomitmen agar anak terbebas dari kemiskinan, kekerasan, dan ketidakadilan.

“Kita aka tetap berdiri pada komitmen perjuangan pembebasan anak anak dan perempuan dari kemiskinan, kekerasan, dan ketidakadilan demi kesetaraan,” tegas Erlina. ***

sandro wangak

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *