suluhnusa.com – Puluhan Narapidana atau Warga Binaan dan tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Lemwoleba, mengalami keracunan. Tercatat 26 narapidana atau warga binaa, 1 tahanan dan 5 orang pegawai Lapas. Mereka dilarikan IGD Rumah Sakit Umum Lewoleba sejak, 28 Oktober 2018 malam sampai 29 Oktober 2018 pagi.
Pantauan weejklyline.net di IGD RSUD Lewoleba, para napi dan beberapa petugas Lapas masih menjalani perawatan serius. Sebagian narapidana dilarikan ke rumah sakit dan sebagian lagi ditangani oleh tim dokter dari puskesmas Lewoleba di Lembaga Pemasyarakatan kelas III Lembata.
Salah satu Napi yang meminta namanya tidak dikorankan menceritakan, pada hari Minggu, 28 otober 2018 pagi, para napi menerima kunjungan dari salah satu umat paroki di Lewoleba. Mereka membawa makanan sebagai bentuk kepedulian dan makan bersama para napi dan petugas. Kunjungan itu selalu dilakukan atas izin petugas lapas. Dan makanan yang dibawah oleh para pengunjung dari salah satu Paroki di Lewoleba tersebut, adalah siput lawar.
Setelah mereka makan bersama para napi dan beberapa petugas lapas merasakan sakit perut dan dilarikan ke rumah sakit. Dokter di rumah sakit umum lewoleba menyatakan para napi keracunan makanan.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Lembata, Andi Mulyadi, kepada wartawan di di ruangan kerjanya, 29 Oktober 2018, membenarkan kejadian tersebut.
“Ya benar. Puluhan warga binaan disini keracunan makanan. Kemarin ada kunjungan dari salah satu paroki sebagai anjangsana terhadap warga binaan. Ternyata makanan yang mereka bawah adalah siput lawar dan beberapa makanan lainnya. Diduga ada makanan yang sudah basi. Sehingga warga binaan dan beberapa petugas saya keracunan,” ungkap Mulyadi.
Lebih jauh Mulyadi menjelaskan, saat mendapat laporan kejadian tersebut, pihaknya langsung meminta bantuan Polres Lembata untuk mengevakuasi dan melakukan pengawalan warga binaan yang mendapat perawatan intensif di RSUD Lewoleba.
“Tadi pagi juga dokter dari puskesmas Lewoleba datang ke sini (Lapas Lembata) untuk melakukan penanganan lanjutan,” ungkap Mulyadi.
Dirinya berharap ke depan para pengunjung yang ingin melakukan anjangsana ke Lapas Lembata tidak boleh membawa makanan asam, makanan yang cabehnya berlebihan juga dilarang.
“Kami akan memperketat kunjungan,” ungkap Mulyadi, Kalapas Lembata yang saat ini membina 95 warga binaan atau Narapidana. ***
sandro wangak