Sumpah Sedarah

Beranda » Sastra » Sumpah Sedarah

Hari ini

Kita dengar

Teriak geriak menggelegar

suara-suara menggema di gunung, bukit, pantai dan di kampung-kampung

ribuan kata-kata tumpah ruah

pemuda bersumpah

 

hari ini kita bersumpah

bahwa bait-bait sumpah silam

terus kita sulam

hingga mengakar dan membatin

tanah ini tanah kita

bahasa ini bahasa kita

bangsa ini bangsa kita

mari terus rawat semangat persatuan ini

rajutlah benang kenang

dari ribuan uraian berenda

jadikan pintalan membenih seni

 

Ini cita kita

yang kita semai di rumah sejarah

mari terus rawat semangat penuh cinta

tak perlu berkeluh lelah

apalagi merasa kalah

ruam merah dibekam perih

yang pernah terusik rupa luka

kisah buram diterkam teluh harus punah

dari jiwa yang meragu

semestinya padam dilindas asa

 

darah yang mengalir di tubuh kita

adalah darah sedarah

hingga tak boleh ada gendam dendam

timur dan barat hanyalah tempat kita

hitam, putih itu indah

utara dan selatan

cuma ruang rindu antara kita

tasbih dan rosario hanyalah alat

tapi kita tetap satu

saudara setanah air

saudara seiya sekata

saudara sebangsa

dan inilah sumpah sedarah

 

Ary Toekan

Wewit – Makassar, 2017

Share your love
Suluh Nusa
Suluh Nusa

bagaimana engkau bisa belajar berenang dan menyelam, sementara engkau masih berada di atas tempat tidur.?

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *