Luka menganga bernanah
keluarkan bau amis darah
menguar aroma dusta adudomba
tombak melayang, lesatkan panah
parang dan kelewang beradu
lemparan batu-batu amarah
lubangi rumah-rumah
teriakkan caci-maki tak berarah
entah siapa yang marah
entah apa yang salah
masih tercium bau busuk
masuk ke hidung dan menusuk
lumpuhkan pikiran-pikiran jernih
lahirkan tangis perih
merintih pedih
pada dasar hati yang keruh
luka belum terobati penuh
lelah teteskan peluh
derai tinggalkan keluh
tumbang tubuh
raga lesu lusuh
pada jiwa yang baru tumbuh
hingga semua jadi lumpuh
Ary Toekan