selimut membungkus tubuh
saat dijemput subuh
gigil menggigit tubuh
aku singkap penutup tubuh
lekas kubasuh wajah hingga basah
lalu melangkah walau ditemani gelap
aku terus menapak harap
saat dijemput subuh
aku masih berselimut
dengung suara adzan
lirih menampar kuping
merintih memelas keluh
maratapi luka hitam
dalam pekat masa silam
Saat dijemput subuh
aku tersungkur diakhir sujud
sajadah berlumur airmata
tuhan ampuni hamba
yang kerap lupa bermunajat
sering ditikam laku bejat
hingga dituntun sesat
saat dijemput subuh
aku masih berselimut
tuhan berulang pintaku
aku harap kabulmu.
Ary Toekan
Wewit, 2018