
suluhnusa.com – Pengembangan kapasitas sumber daya manusia juga harus diletakkan dalam konteks pemerataan dalam pengertian kewilayahan, agar bangsa ini bangkit secara bersama-sama dalam kerangka kebangsaan Indonesia.
Peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan tertuang dalam butir kelima dari Nawacita Kabinet Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Oleh sebab itu, tema Pembangunan Sumber Daya Manusia Memperkuat Pondasi Kebangkitan Nasional Indonesia dalam Era Digital dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2018, ini harus dimaknai dengan upaya – upaya penyadaran setiap masyarakat Indonesia, untuk mengembangkan diri dan merebut setiap peluang untuk meningkatkan kapasitas diri yang dibuka oleh berbagai pihak, baik oleh pemerintah, badan usaha, maupun masyarakat sendiri.
Presiden Joko Widodo, dalam berbagai kesempatan selalu mendorong dunia pendidikan, bekerja sama dengan industri dan bisnis, untuk mencari terobosan-terobosan baru dalam pendidikan vokasi. Jurusan-jurusan baru, baik di tingkat pendidikan tinggi maupun juga di tingkat menengah, yang berkaitan dengan keahlian dan ilmu terapan, harus selalu diciptakan untuk memasok industri akan tenaga terampil yang siap kerja.
Hasilnya, Indonesia mencatat bahwa tak sedikit anak muda kreatif yang mampu menaklukkan gelombang digitalisasi dengan cara mencari berkah di dalamnya. Internet, media sosial, situs web, layanan multimedia aplikasi ponsel, mereka jadikan ladang baru buat berkarya, dan pasar yang menjanjikan bagi kreativitas. Banyak kreator konten dan pengembang aplikasi Indonesia yang mendunia, mendapatkan apresiasi baik material maupun non-material.
Oleh sebab itu, masyarakat Indonesia bersama-sama menjauhkan dunia digital dari anasir-anasir pemecah-belah dan konten-konten negatif, agar anak-anak kita bebas berkreasi, bersilaturahmi, berekspresi, dan mendapatkan manfaat darinya.
Dalam peringatan hari kebangkitan nasional itu, Satgas Pamtas RI – RDTL Sektor Timur Yonif 743/PSY meraih predikat Hasil Karya Terbaik I pada Lomba Apresiasi Kreatifitas Budaya Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam Rangka memperingati hari Kebangkitan Nasional ke – 110 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Mabes TNI.
NONTON VIDEO : SUARA DARI PERBATASAN-PRASADA BAND YONIF 743/PSY
Pada Kamis 24 Mei 2018, telah dilakukan Proses seleksi dari 24 hasil karya berupa Video dari para Prajurit Pengawal Kebangkitan Kawasan Perbatasan Negara yang ikut serta dalam kegiatan apresiasi Kreatifitas Budaya Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika tersebut.
“Adapun ketentuan lomba tersebut adalah kreatifitas Prajurit berupa Video dan lagu (perorangan maupun kelompok) dengan tema ” Suka Duka Prajurit menjaga kedaulatan NKRI ditapal Batas Negara dan memiliki unsur semangat untuk mendorong Kebangkitan Kawasan Perbatasan ” dengan maksimal durasi video 7 menit,” ungkap Dansatgas Pamtas RI RDTL Yonif 743/PSY Mayor Inf I Putu Tangkas Wiratawan, S.Ip, saat menghubungi suluhnusa.com, dari Atambua, 1 Juni 2018.
Menurut Putu Tangkas, adalah Prasada Band yang merupakan Band Bentukan dari Satgas Pamtas Yonif 743/PSY dimana personilnya terdiri dari anggota Batalyon Infanteri 743/PSY yang sedang melaksanakan Tugas Operasi di Daerah Perbatasan Indonesia Timor Leste (RI-RDTL) wilayah Sektor Timur. Disela kesibukan dalam menjaga kedaulatan NKRI di tapal batas, Satgas pamtas Yonif 743 berhasil meraih juara 1.
Pengumuman Lomba dilakukan pada hari Jumat, 25 Mei 2018 dan 4 hasil Karya terbaik diumumkan langsung kepada peserta yang bersangkutan. Adapun 4 hasil Karya terbaik sebagai berikut Hasil Karya Terbaik I : Yonif 743 Judul Lagu ” Suara dari Perbatasan “, Hasil Karya Terbaik II : Yonif 141 Judul Lagu ” Alam Borneo Ku “, Hasil Karya Terbaik III : Yonif 323 Judul Lagu ” Indonesia Tercinta “, Hasil Karya Harapan I : Yonif 315 Judul Lagu ” Hakikat Pengabdian “.
Putu Tangkas mengatakan Bahwa hasil karya yang dibuat oleh Anggotanya (Prasadha Band) tersebut bukan semata-mata hanya mengikuti lomba saja tetapi juga merupakan gambaran nyata tentang prajuritnya yang sedang melaksanakan tugas operasi diperbatasan dengan segala keterbatasan tetapi tetap semangat dalam mengawal Kedaulatan NKRI dan membantu Masyarakat di wilayah Perbatasan.
Dansatgas juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan berkarya dalam pembuatan video tersebut.
” Kemenangan ini bukan milik Satgas Pamtas RI RDTL Yonif 743/PSY saja namun ini adalah hasil jerih payah bersama, dan hasil kami persembahkan untuk masyarakat di wilayah perbatasan RI-RDTL khususnya Masyarakat Kabupaten Belu Atambua ” ungkap Putu Tangkas.***
sandro wangak