suluhnusa.com – Rasa bangga terpampang dari raut wajah kedua kakak beradik Roy dan Rein. Keduanya adalah kaka beradik kandung. Roy yang bernama lengkap Laurensius Androine Lengu Labamaking (Roy), dan Rein bernama lengkap Reinaldus Yoseph Maria Neto Labamaking (Rein) meraih medali emas Embu Teknik Berpasangan Kempo Pekan Olaraga Pelajar Daerah (POPDA) NTT di Kupang 11-15 Mei 2018.
Kedua kakak beradik ini mewakili Kabupaten Ngada dan turun bertanding dalam kelas embu berpasangan teknik Kempo. Dari semua perwakilan embu berpasangan, Roy dan Rein mengalahkan tuan rumah Kota Kupang dan berhasil keluar sebagai juara satu menggondol medali emas untuk Kabupaten Ngada.
Roy yang ditemui di Kupang sebelum acara penutupan, mengungkapkan rasa bangga karena dia bersama adiknya tidak menyangka akan mendapat emas dalam kejuaraan POPDA NTT, kategori embu berpasangan teknik Kempo.
“Saya bangga. Kami tidak ada target. Tetapi kami melakukan dengan sungguh sungguh semua teknik berpasangan tempo. Dan keluar sebagai juara dapat emas,” ungkap Roy.
Roy dan Rein adalah kakak beradik yang saat ini mengenyam pendidikan di SMA Katolik Regina Pacis Bajawa, merupakan anak dari Maksi Making dan dan Brigita B. Fono.
“Pekan Olahraga Daerah (POPDA) III Provinsi NTT 2018 merupakan salah satu ajang berjenjang untuk mempersiapkan atlet di NTT agar berprestasi di berbagai kompetisi nasional maupun internasional,” Ungkap George Hadjoh, Sekretaris Umum PERKEMI (Persatuan Kempo Indonesia) Provinsi NTT di Gelanggang Olahraga (GOR) Oepoi Kupang.
Menurut George, sebagai orang yang berkecimpung di dunia olahraga kempo, dirinya optimis, kompetisi yang berjenjang semacam ini mampu melahirkan atlet-atlet yang berkualitas pula.
“Kalau khusus cabang olahraga sudah ada pembinaan terstruktur. Pembinaannya harus berjenjang; SD,SMP,SMA dan Perguruan Tinggi. Kalau tidak berjenjang tidak bisa berprestasi,” kata George.
Ia menambahkan, pola pembinaan atlet secara berjenjang ini yang sementara dilakukan oleh para pembina cabang olahraga kempo. Tujuan dari metode pembinaan ini, tambahnya, adalah untuk regenarasi atlet yang berkesinambungan.
“Kalau kita hanya tunggu jenjang atas, pertanyaannya jenjang bawah siapa yang akan urus,” ungkapnya.
George melanjutkan, pembinaan olahraga di NTT masih sangat tergantung dari pemerintah. Oleh karena itu, menurutnya, kompetisi-kompetisi yang diselenggarakan semacam POPDA ini harus dirasakan oleh para atlet.
POPDA III Provinsi NTT 2018 digelar sejak 11 Mei sampai 15 Mei 2018. Adapun cabang olahraga yang dipertandingkan yakni Kempo, tinju, taekwondo, pencak silat, atletik, dan karate.
Berdasarkan data, cabang olahraga Kempo diikuti 14 kabupaten/kota dengan jumlah atlet, 309 orang Cabang olahraga tinju diikuti 13 kabupaten/kota dengan jumlah atlet 108 atlet, cabang olahraga taekwondo diikuti 13 kabupaten/kota dengan jumlah atlet 95 atlet
Cabang olahraga pencak silat diikuti 15 kabupaten/kota dengan jumlah atlet 128 atlet, cabang olahraga atletik diikuti oleh 17 Kabupaten/kota dengan jumlah atlet 124 atlet dan cabang olahraga karate diikuti oleh 13 kabupaten/kota dengan jumlah atlet 115 atlet. ***
sandro wangak