suluhnusa.com – Kemah budaya nasional ke 9 tahun 2018 di bumi perkemahan Kayu Bura, Kabupaten Parigi Mautong Sulewesi Tengah tanggal 16-22 september 2018, diikuti seluruh propinsi di Indonesia.
Kabupaten Lembata yang dipercayakan mewakili Propinsi Nusa Tenggara Timur siap mengirim 16 peserta didik yang difokuskan pada satu dekolah yakni Smpn 4 Nubatukan ucap ketua kwarcab Lembata,Simon Teri Langobelen.
Merupakan sebuah penghormatan dan penghargaan yang besar ketika Kwarcab lembata dipercayakan mewakili kwarda NTT,mengikuti jambore budaya tingkat nasional.
Langobelen menjelaskan ada beberapa aspek yang menjadi pertimbangan menunjuk SMPN 4 Nubatukan.
Kenapa SMPN 4 karena pramuka disekolah lain sudah bagus karenannya kita mau dorong agar pramuka disini bisa lebih bagus nantinya. Hal lain adalah dari sisi budaya, kami melihat SMPN 4 Nubatukan lebih siap karenanya agar lebih didorong menjadi baik.
Keputusan ini hasil rapat Kwarcab Lembata bersama Kwaran Nubatukan.
Anak-anak ini akan didampingi dua pembina, pelatih pembina dan pembimbing juga diikut sertakan.
Pemerintah daerah dalam hal ini kwarcab ikut berpartisipasi, mendorong pariwisata dan budaya.
Untuk kegiatan ini, Biaya ditangung pemerintah pusat dalam hal ini kementrian pendidikan kebudayaan nasional dan kwartir nasional sementara pemda tangung dari Lembata ke Kupang dan sebaliknya.
Antonius da Silva kepala SMPN 4 Nubatukan, berulangkali ucapkan syukur dan terimakasi atas kepercayaan yang diberikan kepada sekolah yang dipimpinnya menjadi duta NTT pada jambore budaya tingkat nasional.
Adi Da Silva mengisahkan memang sebelumnya ada beberapa sekolah menjadi kandidat namun mungkin ada penilaian tertentu yang menjadikan kami sebagai pilihan untuk mewakili NTT diajang nasional.
SMPN 4 punya sanggar, yang belum lama ini menjuarai lomba tari di Kupang bersama sanggar Tari Alegra.
“Kami menyadari bahwa ini bukan hanya sekedar kemah pramuka namun anak-anak juga bisa menampilkan karakter budaya lembata,” ungkap Adi.
Meski gudep baru terbentuk namun anugrah yang saya rasakan bahwa kami ditunjuk mewakili NTT, sesuatu yang luar biasa ucap sang kepsek.
Kesempatan ini hanya sekali jadi kami harus maksimal dan kami sudah siap, terang da Silva. Para orang tua wali murid mendukung penuh kegiatan ini.
Meski satu dua minggu terakhir ada beberapa item yang harus butuh pengeluaran tambahan namun motifasi yang kami berikan diterima dan didukung para orang tua wali murid.
Diawal kegiatan kami coba kemas dengan penampilan anak-anak dengan beberapa tarian dan teater budaya yang dipentas dihadapan orang tua mereka.
Antonius da Silva, kepala sekolah yang terbilang muda dari sisi usia namunemiliki berbagai inovasi dan terobosan yang mampu memotifasi guru maupun siwa juga orang tua wali murid.
Saya yakin anak-anak siap dengan tarian,teater dan berbagai perlombaan di jambore budaya tinggkat nasional nanti dan ini bagian dari kampanye wisata lembata, jadi kami siap terang antonius.
Diakhir pertemuan Antonius da Silva mengatakan, Kami berterimakasi kepada pemda dan Kwarcab Lembata yang sudah mepercayakan kami smpn 4 nubatukan untuk mewakili NTT khususnya lembata untuk mengikuti kegiatan tingkat nasional.
Terimakasi juga buat semua pihak yang sudah dengan caranya membantu SMPN 4 Nubatukan, semoga kedepan kita menjadi lebih baik.
(humaspemdalembata)