suluhnusa.com – Bupati Flores Timur, Antonius Gege Hadjon diberi penghormatan oleh Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena) Cabang Flores Timur (Flotim) untuk meluncurkan Buku “Revolusi Mental Ala Guru”
Buku “Revolusi Mental Ala Guru” ditulis oleh 27 guru yang tergabung dalam Agupena Flotim dengan 34 esai pendidikan. Diterbitkan oleh Penerbit Carol Maumere dengan ISBN: 978-979-1407-72-4 dipercaya akan mampu merubah mental guru di Flores Timur.
Buku ini pun diluncurkan bersamaan perayaan HUT Agupena Flotim ke III, Sabtu 3 Maret 2018 di Gedung OMK Larantuka. Peluncuran buku berpadu dengan Seminar Nasional “Literasi Digital yang dihadiri oleh Bupati Flores Timur, Anton Hadjon sebagai keynote speaker.
Bupati Flotim saat meluncurkan buku didampingi Ketua Agupena Flotim, Maksimus Masan Kian, Ketua Agupena Wilayah NTT, Thomas Akaraya Sogen, Sekretaris Dinas PKO Flotim, Plasidus Fernandez, Ketua Yapersuktim Thomas Labina, editor buku Muhammad Soleh Kadir dan Tim Narasumber Seminar Nasional.
Dihadapan sedikitnya 300 ratusan guru sedaratan Flores dan Lembata, Bupati Flotim menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Agupena Flotim yang telah mengambil peran membantu pemerintah khususnya dalam menciptakan iklim ilmiah di Kabupaten Flores Timur.
“Terima kasih Agupena Flores Timur, yang terus memberi diri dalam karya pelayanan membangun budaya literasi di Flotim. Saya selalu ikuti aktivitas teman teman Agupena Flotim di media sosial. Saya mengapresiasi setiap kegiatan positif dilakukan teman teman Agupena Flotim. Pemerintah tentu siap memberi dukungan untuk setiap karya yang bermanfaat untuk daerah. Saya suka guru kampung yang memiliki semangat membara dan terus berkreasi menghasilkan karya karya inivatif. Salah satunya menulis buku,” kata Anton Hadjon.
Maksimus Masan Kian, Ketua Agupena Flotim pada kesempatan itu mengatakan, lahirnya karya buku yang ditulis oleh guru guru Flotim yang tergabung dalam wadah Agupena Flotim memberi tanda ” kebangkitan” guru Flores Timur untuk menciptakan iklim ilmiah dan juga sebagai bentuk kongkrit mendukung gerakan literasi di Flotim.
“Guru yang menghasilkan karya buku, layak menyandang predikat sebagai guru yang profesional dan patut dihargai. Buku ini, sekaligus sebagai pemantik semangat untuk menghasilkan karya karya berikutnya,”kata Maksi. ***
(Muhhamd Soleh Kadir)