suluhnusa.com – Guruku Patriotku. Semangat MERIAHmeriah terlihat pada wajah siswa/i SMANSA Ile Ape, Selasa, 21 November 2017. Dalam suasana menyambut hari guru pada tanggal 25 November 2017, mereka berlomba -lomba memajang karya tulis berupa puisi, cerpen dan kritik di Majalah Smansa Smart.
Dari sekian banyak karya yang dipajang sebagian besar berisi ucapan dan kritikan buat para guru di SMANSA Ile Ape. Salah satu cerpen yang ditulis oleh siswa kelas XII yang bernama Ummu dengan judul “Guruku Nabi Segala Zaman” seakan menjadi santapan siang sebelum mereka pulang ke rumah masing-masing.
Terharu, sedih dan gelisa terlihat seakan mendung tak selamanya hujan di wajah para pengajar di sekolah tersebut. Suasana menyambut hari guru begitu bermakna dalam momen ini.
Kepala SMANSA ILE APE, Aloysius Aba Halimaking, dalam arahan memberikan beberapa kiat menjadikan Smansa Ile Ape sebagai sekolah yang kaya literasi seperti yg tergambar dalam visi dan misi SMANSA Ile Ape. Salah satu program OSIS adalah menata mading melalui dunia literasi demi terwujudnya siswa yang kreatif sudah terlaksana dengan baik.
Menuju hari guru ada sebuah pertanyaan reflektif yang perlu kita cermati bersama akankah bangsa ini jika tanpa guru? pertanyaan reflektif ini mari kita renungkan brsama untk bangsa terhadap guru.
Sementara itu Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Kabupaten Lembata Zakarias Paun, kepada suluhnusa.com belum lama ini mewajibkan setiap guru baik di sekolah dasar (SD) maupun SMP memiliki laptop.
“Saya sudah mewajibkan semua guru SD dan SMP memiliki laptop. Nanti saya akan cek satu per satu. Artinya, kalau semua guru memiliki laptop, maka akan ada banyak kemudahan yang didapatkan dalam menunaikan tugas sebagai guru,” ujar Zakarias Paun.
Dikatakannya, sejatinya guru harus memiliki laptop. Sebab tunjangan sertifikasi yang diberikan pemerintah setiap bulan, salah satunya bertujuan memudahkan para guru memiliki fasilitas penunjang, di antaranya laptop.
Saat ini, lanjut dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lembata punya tekad, yakni guru cerdas siswa cerdas. Itu berarti guru harus terus mengasah diri, sehingga dapat menjadikan siswanya cerdas seperti yang diharapkan.
Di Kabupaten Lembata, lanjut dia, ada 176 sekolah dasar dan 58 SMP baik negeri maupun swasta. Jumlah sekolah ini tentunya memiliki banyak guru dengan jumlah siswa yang mencapai ribuan orang. (rifly/sandrowangak)