Menggugat Surga di Telapak Hawa

Beranda » Sastra » Menggugat Surga di Telapak Hawa

Kala Langit kota mu ku junjung

Ketika berkunjung

Ku dengar ratap bayi terkapar

Hati ku ditampar

 

Nurani keibuanku yang belum lagi ranum terangsang

Jiwaku perempuanku tergamang

 

Apakah salah bunda mengandung?

Adakah Dosa ayah membimbing?

 

Mengapa hawa telantarkan darah dari rahim?

 

Ku berlari sambil meratap lirih

Dalam isak bibir bergumam perih

 

Aku menggugat surganya

 

Benarkah telapaknya layak?

Pantaskah rahimnya disebut firdaus

 

Di mana hatinya yang tercipta peka

Tidakkah ia mendengar rintih darah dari rahimnya

Lagi-lagi butir bening merekah ku seka

 

Ku berlari bersama perih

Memeluk tangis bayi yang lirih

 

Di senja suatu kota ku merintih

 

Luka ini abadi

Di sini

 

 

Maret 2018

Adonara

Perempuan Tanpa Tinta


Share your love
Suluh Nusa
Suluh Nusa

bagaimana engkau bisa belajar berenang dan menyelam, sementara engkau masih berada di atas tempat tidur.?

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *