Di pertigaan hari kemarin banjir dimana-mana
Dimana-mana buih-buih manusia penuh
Neraka tidak lagi kosong
Penjara jadi saksi
“ mereka tertawa kecil”
Senyum simpul memikat dalam
Banjir banjiri tanah
Hati masih berlapang
Tanah lapang tak berlapangan
“ mereka tertawa sedang”
Anak – cucu manusia mulai gerogi
Anjing-anjing tak sempat melolong
Anak-anak cicak tak lagi mengusung tembok
Semut-semut tak bertulang berpaling
“mereka tertawa sinis”
Taman kanak-kanakku roboh
Hati-hatiku ikut roboh
Jantungku copot
Tanahku tak berbobot
“mereka tertawa besar”
Dapat makanan gratis
Rumah darurat
Susu beruang
Lalu anjing bertanya
“untuk apa anjing tertawa anjing”
Jogja, 2018
Perempuan Tanpa Titik