Adelia

Sebongkah air mataku tercurah. Hatiku hangus

Kabar gempar menampar sarafku

Logikaku tertatih.

Untukmu Adelia. Sebuah sajak kepulangan

 

Tepat pukul keberapa aku lupa mengabari

Tulunjukku sambil berjalan.

Tulangmu terlepas dari rona kulit

Daging tlah runyam

 

Kau pikul derita. Adelia

Seribu keringatmu tercurah

Hati hambar adalah milik mereka

Kau menangis sayangku Adelia

 

Sini pulang Adeliaku

Cukup sudah namamu tergeletak disana

Jangan ada lagi perihmu kau sisakan

Biar saja namamu dalam sejarah. Kau harus pulang Adelia

 

Jogja, 2018

Perempuan Tanpa Titik

 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *