“Setelah semua proses penyortiran selesai kita bakar semua surat suara yang rusak disaksikan Bawaslu Lembata, Polres Lembata dan Pemerintah Kabupaten Lembata,” ungkap Elias Keluli Making, Ketua KPUD Lembata.
suluhnusa.com – Rekapan KPUD Lembata padahari keempat penyortiran surat suara pemilu serentak didapati 20 ribu surat suara DPR RI yang rusak. Kerusakan ini diakibatkan karena proses percetakan yang diduga terburu buru dan tinta menetes pada lembaran surat suara.
Hal ini dibenarkan oleh Sekretaris KPU Lembata, Elmandiri, ketika dikonfirmasi suluhnusa.com, di ruangan kerjanya, 14 Maret 2019.
Elmandiri menjelaskan untuk surat suara DPR RI dan Surat Suara Calon Presiden dan Wakil Presiden sudah final dilakukan penyortiran. Dan setiap hari ada laporan kerusakan.
“Kami rekap kerusakan setiap hari. Sampai dengan saat ini, Surat suara DPR RI yang paling banyak rusak. Sekitar 20 ribuan. Ini sudah final. Termasuk Surat Suara untuk Presiden dan wakil presiden juga banyak yang rusak, mencapai ratusan surat suara,” ungkap Elmandiri.
Sampai hari keempat, Rabu, 13 Maret 2019, dari 84 dos Surat Suara tersebut dengan jumlah lembaran per Koli rata-rata sebanyak 1.000 lembar, total kerusakan mencapai 20.007 lembar atau sekitar 20 dos akibat terlipat, potongan kertas suara tidak rapi, serta adanya rembesan tinta dalam proses cetak.
Sementra itu untuk Surat suara Presiden dan Wakil Presiden terdapat 211 surat suara yang rusak.
Semua surat suara yang rusak tersebut sudah disampaikan kepada PPK Logistik KPU Pusat melalui KPU Provinsi NTT untuk diteruskan kepada rekanan percetakan.
Sementara itu Ketua KPUD Lembata, Elias Keluli Making, mengungkapkan, semua surat suara yang tersebut akan diganti oleh rekanan penyedia surat suara.
Sementara, hasil surat suara yang sudah rusak akan dibakar disaksikan Polres Lembata, Bawaslu dan Pemerintah Kabupaten Lembata.
“Setelah semua proses penyortiran selesai kita bakar semua surat suara yang rusak disaksikan Bawaslu Lembata, Polres Lembata dan Pemerintah Kabupaten Lembata,” ungkap Elias.
sandro wangak