suluhnusa.com – Perilaku bergonta ganti pasangan menjadi penyebab kian maraknya penyakit Kanker serviks. Penyakit tersebut kini menjadi pembunuh nomor wahid. Namun deteksi dini dengan menggunakan metode pemeriksaan asam lakstat cuka 5% kini memudahkan deteksi dini dan pengobatan penyakit mematikan itu.
Hal tersebut terungkap dalam pelatihan deteksi dini kanker serviks yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, NTT. Pelatihan bagi dokter, bidan dan perawat yang bertugas di 7 Puskesmas di Lembata, itu menampilkan nara sumber Doker Unedo, yang berasal dari RSUD Prof.Dr, WZ Yohanes Kupang.
Dokter Unedo kepada wartawan (21/11), menjelaskan tujuan pelatihan deteksi dini kanker serviks Bagi tenaga Dokter, Bidan dan Perawat bertujuan agar semua tenaga kesehatan, bisa mendeteksi kanker serviks secara dini.
Pelatihan selama empat hari sejak 20-24 November itu selain menampilkan teori juga praktek.
“Pelatihan ini kerana kanker serviks sudah cukup banyak di NTT dan Lewoleba juga sudah banyak kasus. Kanker serviks menjadi pembunuh nomor dua ada beberapa daerah menjadi nomor satu, setelah kanker payudara,”ujar Dokter Unedo.
Dokter Unedo juga menjelaskan di NTT ditemukan 40 kasus baru kanker servix setiap tahun, ditemukan di wilayah Flores, Alor dan Lembata juga ada.
“Untuk itu kita galakan deteksi dini kanker serviks , secara masal. Di Puskesmas, dengan menggunakan deteksi dini asam lakstat. Jadi asam cuka lakstat yang 5% yang digunakan untuk pemeriksaan pasien, ini di cocolkan pada mulut rahim wanita, jadi kalau positip, dia akan berubah. Cukup simpel, cukup murah, cukup praktis,” ujar Doker Unedo.
Sementara itu, Irma Tanouf, salah seorang Bidan, peserta pelatihan mengatakan, pelatihan deteksi dini kanker serviks ini menjadi ilmu terapan yang dapat dilaksanakan di tingkat Puskesmas sebab menggunakan cara praktis dan simpel.
“Kita harap banyak perempuan dapat memeriksakan diri di Puskesmas agar kesehatan serviksnya dapat dijaga. Jika penyakit itu sudah terdeteksi dini, maka sudah mudah untuk diatasi. Pengobatannya pun dapat dilaksanakan di Puskesmas,” ujar Irma. ***
Sultan ali groda