suluhnusa.com – Mendengar kabr kematian anaknya, Bripka Mahrum Frenje, Ibu kandung almarhum, Inang Boy Prenje (80) hanya bisa diam dan meneteskan air mata.
Marhum Prenje Bungsu dari tujuh bersaudara, dilahirkan di Rumang Alor, 41 tahun lalu meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.
Suami dari Arrahmania B Malik tewas ditikam oknum yang diduga teroris di depan Mako Brimob Kelapa Dua Cimanggis Depok dengan pisau yang diduga beracun iotu meninggalkan tiga orang anak yakni Irfan Sang Prenje, Mohamad Fadilah dan Abdul Fikri Prenje.
“Almarhum meninggalkan seorang istri dan tiga putra,” ungkap salah seorang kerabat Bripka Prenje, Jamila Kou ketika menghubungi suluhnusa.com, 11 Mei 2018.
Aksi penikaman oleh pelaku yang awalnya merupakan orang tak dikenal (OTD) itu terjadi pada Kamis (10/5) sekira pukul 24.45 WIB.
Penikaman terjadi di halaman Kantor Intelmob Kelapa Dua. Tersangka kemudian terindentifikasi adalah Tendi Sumarno, kelahiran Muna 24 Desember 1995.
Pelaku terindetifikasi berstatus mahasiswa warga Kampung Buniara, RT 22/RW 04, Desa Buniara, Tanjung Siang, Provinsi Jawa Barat.
Pada Jumat (11/5) sekira pukul 02.40 WIB, jenazah korban bersama OTD langsung dibawa menuju RS Kramat Jati untuk dilakukan autopsi.
BACA JUGA :
https://suluhnusa.com/hukum/20180511/duka-keluarga-bripka-prenje-menunggu-jenasah-tiba-di-alor.html
Dan Jenasah Prenje akan dipulangkan ke rumah duka di Tameming Jl. Umar Bara RT 09/RW 03 Kelurahan Kalabahi Barat Kecamatan Teluk Mutiara Kabupaten Alor.
“Sebelum dimakamkan di TMP Batunirwala Alor, jenasah Almarhum akan disembayangkan terlebih dahulu di Masjid Babuljihad Tameming, Kalabahi, Alor,” ungkap Arifin Prenje, Kakak Korban, 11 Mei 2018.
Jenazah korban direncanakan akan dimakamkan pada Sabtu (13/5) pukul 16.30 WITA di Taman Makam Pahlawan (TMP) Batu Nirwala Desa Petleng Kecamata Alor Tengah Utara Kabupaten Alor.
Setelah jenazah almarhum tiba di Bandara Eltari Kupang, akan langsung menuju ke Mako Brimob Polda NTT dan selanjutnya menuju ke Pelabuhan Tenau dan diberangkatkan dari Kupang menuju Alor menggunakan Kapal Cepat Basarnas Kupang.
Jenazah almarhum dikeberangkatkan dari Jakarta menuju Kupang menggunakan pesawat Batik Air pada Sabtu (13/5) sekira pukul 03.00 WIB dini hari dan diperkirakan tiba di Bandara El Tari Kupang pukul 07.00 WITA.
https://suluhnusa.com/politik/20180511/gugur-sebagai-pahlawan-prenje-dimakamkan-di-tmp-batu-nirwala.html
Arifin Prenje, kakak kandung korban meminta agar pelaku dihukum mati sebab baginya dan keluarga besar di Alor, perbuatan pelaku bukan mencerminkan ajaran islam.
“Ini Keji. Perbuatan teroris dan kami minta agar mereka dibinasakan dari Indonesia. Saya minta pemerintah dan pihak kepolisian untuk menangkap pelaku dan menghukum mati. Aparat saja mereka bunuh dan kami masyarakat awam merasa sudah tidak nyaman,” tegas Arifin.
Marhum Prenje, anak bungsu dari tujuh bersaudara, yakni Ahmad Prenje, Sulsia Prenje, Arifin Prenje, Hamid Prenje, Sarfudin Prenje dan Salmat Prenje. Almarhum dikabarkan sudah lulus kenaikan pangkat dari Bripka ke Aiptu, sebelum tewas di Mako Brimob oleh oknum yang diduga komplotan teroris. ***
sandro wangak