suluhnusa.com – Bripka Marhum Prenje, anggota Intelkam Satmob yang tewas ditusuk oleh orang yang diduga gerombolan teroris, satu hari sebelum meninggal masih sempat menelpon kakak kandungnya, untuk menanyakan kabar semua keluarga besar.
Selain menanyakan kabar semua keluarga besar di Alor termasuk Ibunya, Inang Boy, yang sudah berumur sekitar 80 an tahun, Marhum Prenje juga masih sempat menceritakan ikhwal kerusuhan di Mako Brimobda berikut keadaan istri dan anak anaknya.
Hal ini disampaikan oleh Kakak Kandung Almarhum, Safrudin Prenje kepada wartawan di Bandara Eltari Kupang, 12 Mei 2018.
Sarifudin mengatakan satu hari sebelum meninggal, Marhum sempat menelepon dan menyebutkan keamanan di Mako Brimob pasca penyanderaan yang menewaskan lima polisi sudah kondusif.
“Pada Kamis 10 Mei pagi baru dia telepon. Jadi sempat omong dengan istrinya juga. Saat itu saya bilang tetap waspada walaupun kondisi keamanan sudah kondusif, dan dia jawab ya,. Saya juga bilang ke istrinya, Saya bilang kalau bapaknya lagi tugas, ibunya tolong antar anak-anak ke sekolah supaya mereka tetap aman” kenang Safrudin.
Dan kabar tentang kematian Marhum didengar oleh Safrudin dari salah seorang keponakan yang menelpon dirinya. Dia mengaku kaget dengan kabar tersebut. Akan tetapi dirinya bersama keluarga besar di Alor mengikhlaskan kepergian Almarhum.
“Kami tidak menduga hal ini terjadi, tetapi ini risiko sebagai prajurit yang mempunyai komitmen membela negara,” kata Sarifudin Prenje kepada wartawan.
BACA JUGA :
https://suluhnusa.com/humaniora/20180511/dengar-prenje-tewas-inang-hanya-diam-dan-meneteskan-air-mata.html
Safrudin yang berdomisili di Kefamenanu, Kabupaten TTU, datang bersama keluarga besar dan puluhan anggota Brimobda Polda NTT, menjemput jenazah yang diterbangkan dari Jakarta ke Kupang dengan pasawat Batik Air. Penjemputan jenazah dilakukan secara kedinasan Polri.
Ikut menjemput jenazah, Kasat Brimob Polda NTT Kombes Pol Deonijiu de Fatima dan Direktur Reskrimsus Kombes Pol Daniel Yudho Ruhoro, didampingi Kapolres Kupang Kota AKBP Anton Christian Nugrono dan Wakapolres Kupang Kota Kompol Jacki Umbu Kaledi.
Kasat Brimob Polda NTT Kombes Deojinio de Fatima saat diwawancarai, mengatakan, jenazah diberangkatkan ke Alor menggunakan kapal operasional milik Kantor SAR Kupang.
Jenazah Prenje terlebih dahulu akan disemayamkan di rumah duka di Tameming Jl. Umar Bara RT 09/RW 03 Kelurahan Kalabahi Barat Kecamatan Teluk Mutiara Kabupaten Alor.
Selanjutnya pukul 16.30 WITA dimakamkan Taman Makam Pahlawan (TMP) Malua Galiau Batu Nirwala Desa Petleng Kecamata Alor Tengah Utara Kabupaten Alor.
Informasi yang dihimpun Marhum adalah anggota Brimob leting 32 yang lulus seleksi melalui Polda NTT dan kemudian mengikuti pendidikan di Watukosek dan lulus tahun 1996/1997 selanjut langsung penempatan di Mako Brimob Kelapa Dua. Saat ini almarhum mendapat pangkat Aipda luar biasa Anumerta.
Almarhum adalah bungsu dari tujuh bersaudara yakni Ahmad Prenje, Sulsia Prenje, Arifin Prenje, Hamid Prenje, Sarfudin Prenje dan Salmat Prenje. Almarhum meninggalkan seorang istri Arrahmania B. Malik, 43, dan tiga orang anak laki-laki. Anak sulungnya Irfan Sang Prenje telah tamat SMA, anak kedua Mohamad Fadilah Frenje kini kelas XI SMA dan bungsu Abdul Fikri Prenje kelas IV SD.***
sandro wangak