Jawab Kesulitan Warga, PLN Bantu Bangun Gereja Waiwejak

LEMBATA – MESKIPUN investasi Pembangkit listrik tenaga Panas bumi (PLTP) 10 Mw belum berjalan di Atadei Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, PT PLN Persero telah menggelontorkan anggaran Coorporate Social Responsibility (CSR), guna menjawabi kesulitan warga setempat.

Di Desa Nubahaeraka, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata, calon lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), PT. PLN Persero membantu renovasi Gereja Stasi Tritunggal Maha Kudus Waiwejak, Paroki Hati Amat Kudus Yesus, Lerek.

Selain itu, PT PLN Persero juga menggelontorkan anggaran untuk produksi kacang tanah serta tanaman biofarmaka bagi warga setempat yang terdampak pembangunan PLTP Atadei di Desa Nubahaeraka.

Mateus Due Hipir, ketua Panitia pembangunan gereja Stasi Tritunggal Maha Kudus Waiwejak, kepada wartawan, Minggu 19 Januari 2024 mengatakan, pihaknya berterimakasih kepada PT PLN yang telah memberi bantuan untuk merenovasi Gereja.

“Gereja kami ini dibangun tahun 1998. Seiring waktu, konstruksi atap sudah rusak, volume tampung umatpun berkurang. Jadi kami putuskan untuk rehab berat. Estimasi total biaya 600 juta. Dan saat ini uang terkumpul mendekati 300 juta. Terkini kami mendapat bantuan 20 juta dari PLN, sehingga kami rencanakan tahun ini mulai kerja,” ujar Mataus Due Hipir.

Ia mengatakan, pekerjaan renovasi berat Gereja itu akan segera dilakukan setelah Panitia pembangunan melakukan rapat bersama umat di Stasi Tritunggal Maha Kudus Waiwejak.

Sementara itu, Koordinator Program Yayasan Papha Indonesia, Paulus Makarius Dolu yang mendampingi 25 anggota petani di desa Nubahaeraka, menjelaskan pihaknya mendorong penanaman 3 Ha kacang tanah dan 1 Ha tanaman biofarmaka sebagai sumber penghasilan bagi warga terdampak PLTP Atadei.

“Memanfaatkan musim penghujan tahun ini kami bersama kelompok tani setempat telah menanam 1 Ha biofarmaka, sedangkan 3 Ha Kacang tanah, karena kolaborasi dengan konsep tanam bertahap maka ada lahan yang sudah ditanami, ada yang belum tetapi akan final tanam dalam Januari ini,” ujar Paul Dolu.

Ia menjelaskan, program penguatan ekonomi petani terdampak pembangunan PLTP Atadei ini dikerjakan Yayasan Papha Indonesia berkat kucuran dana CSR dari PLN. Dolu berharap, program tersebut membawa dampak ekonomis bagi petani setempat.+++*/hosea/ama.kewaman

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *