SULUH NUSA, WITIHAMA – RIBUANĀ Alumni bersukacita dan berterimakasih kepada Lembaga Pendidikan SDK Witihama. Sebab menurut mereka, sejak didirikan 100 tahun lalu tepatnya tahun 1922, SDK Witihama mengajarkan nilai kemanusiaan yang berbudaya dan berkarakter.
Sukacita ribuan alumni itu dirasakan juga oleh seluruh masyarakat Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur, NTT dalam perayaan syukur Satu Abad SDK Witihama, 27 Juli 2022.
Salah satu alumni yang memberi testimoni dalam perayaan satu abad SDK Witihama, Aziz Kei Tokan mengakui nilai yang ditanam oleh para pendidik kepada ribuan alumni termasuk dirinya saat duduk di bangku sekolah dasar.
Atas nilai nilai itu, Aziz Kei Tokan yang juga Jurnalis Kantor Berita Antara (Mantan Kepala Kantor Berita Antara Kupang), dengan bangga bercerita tentang kenangan semasa menjadi siswa di SDK Witihama tahun 1970an.
Alumni SDK Witihama tahun 1977 dan saat ini menjadi Kepala Kantor Berita Antara Papua itu mengungkapkan saat dirinya menjalani berbagai pendidikan jurnalistik baik di dalam dan luar negeri, Kei Tokan senantiasa memberikan testimoni bahwa nilai nilai kehidupan yang berbudaya lebih banyak Ia dapat di SDK Witihama.
“Saya selalu dengan bangga menyebut SDK Witihama sebagai almamater yang mengajarkan nilai kepada saya saat mengikuti pendidikan jurnalistik baik di dalam dan luar negeri. Banyak teman teman saya bertanya tentang Witihama. Mereka tidak tau dimana itu Witihama. Saya beritahu Witihama adalah sebuah kampung tua di paling Timur di Pulau Adonara bagian timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, ” Tutur Aziz Kei Tokan.
Aziz Kei Tokan, alumni SDK Witihama yang memberi testimoni saat 100 tahun Sekolah tersebut adalah keturunan langsung dari Belen Lewo Witihama, bernama Kei Tokan yang juga merupakan pendiri sekolah SDK Witihama dari cikal bakal Sekolah Desa.
Tentang riwayat pendirian, Kepala Sekolah SDK Witihama Mikhael Boro Bebe, menuturkanĀ sejarah singkat berdirinya Sekolah Dasar Katolik Witihama ini, bahwa pada tahun 1922 atas prakarsa Kakek Kei Tokan, Sekolah desa pertama didirikan di Lewopulo Loga dekat sumber mata air atau Wai Bele.
āPada Tahun 1922, atas prakarsa kakek Kei Tokan mendirikan Sekolah desa pertama di Lewopulo, Loga, dekat sumber mata air, fondasi masih ada. Pada tahun 1925 sekolah ini pindah ke Nama tukan Witihama, dan pada tahun 1928 pindah lagi ke lokasi gereja Witihama. Kemudian di tahun 1953 berubah nama menjadi Sekolah Rakyat Witihama dibawah naungan Yayasan Verdapura.
“Dan pada tahun 1967 sekolah ini berganti nama menjadi Sekolah Dasar Katolik Witihama dibawah Naungan Yapersuktim”, tutur Boro Bebe.
Sampai denganĀ tahun 2022, SDK Witihama berumur 100 tahun atau satu abad dengan 18 Kepala Sekolah dan 87 guru yang pernah dan sedang mengabdi. +++sandrowangak