suluhnusa.com – WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) menganjurkan agar anak-anak dan bayi yang masih masa pertumbuhan untuk mengkonsumsi daun kelor karena daun kelor berkhasiat untuk menjaga dan meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah gizi buruk pada anak.
Untuk mengatasi bayi Balita yang kekurangan gizi, gizi buruk dan 2T (Dua Kali Penimbangan Berat Badan Tidak Naik), Pemerintah Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Flores Timur bekerja sama dengan team dari Puskesmas Witihama dan juga Kader PKK membuat satu program Inovasi. Namanya “Inovasi Jus Daun Kelor”.
Program ini bertujuan untuk mengatasi dan mengurangi balita yang tergolong stunting-tinggi badan tidak sesuai dengan umur).
Rabu 28 November 2018 Ketua Kader Kesehatan Desa Sandosi, Paskalina Memen Tadon didampingi tenaga Kontrak Kesehatan Desa Sandosi, juga beberapa tenaga kesehatan gizi dan anak dari Puskesmas Witihama memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu yang mempunyai anak balita yang mengalami gizi buruk dan 2T.
Di samping memberikan penyuluhan, mereka juga memperaktekan kepada ibu-ibu bagaimana cara membuat Jus dari daun kelor tersebut dan hasilnya langsung diberikan kepada anak-anak yang mengalami kekurangan gizi, gizi buruk dan 2T.
“Program ini sangat bermanfaat bagi balita karena Jus dari daun kelor tersebut mengandung Vitamin A yang sangat baik untuk kesehatan mata, kalsium tulang, dan juga terdapat Vitamin C yang berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan mengandung potasium untuk saraf dan juga otak” jelas salah satu tenaga kesehatan dari Puskesmas Witihama, Kristina Pati.
Untuk diketahui, Jus dari daun kelor tidak hanya berfungsi untuk kesehatan balita, tetapi juga untuk orang dewasa atau orang yang sudah lanjut usia.
Pada orang dewasa atau yang sudah lanjut usia, jus ini dapat mengatasi kadar gula dalam darah untuk Diabetes dan juga dapat mengobati asam urat atau reumatik.
Kristina lebih jauh menjelaskan, Daun Kelor pernah dianggap sebagai “sayuran orang miskin” tapi sekarang dikenal sebagai “pohon ajaib” atau “kabinet obat alam” oleh para ilmuwan dan petugas perawatan kesehatan dari seluruh dunia karena mengandung vitamin dan mineral yang bisa menjadi obat yang efektif terhadap berbagai jenis penyakit.
Semua bagian pohon Kelor dapat digunakan untuk tujuan nutrisi dan obat – dari akar, batang, daun, bunga, dan biji. Daun kecil, oval, warna hijau tua adalah bahan nabati yang terkenal dengan sup, ikan dan masakan ayam. Akarnya digunakan untuk membuat teh, sedangkan kulit pohonnya, setelah dikerok dan diperas untuk jusnya digunakan untuk membersihkan luka.
Dikatakan bahwa tanaman ini “low maintenance“, membutuhkan sedikit perawatan. Dalam minuman yang satu ini, terkandung sebagian besar vitamin, mineral, antioksidan alami, dan asam amino esensial.
Daun Kelor membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Kelor dapat membantu mengembalikan kondisi kulit, mengendalikan tekanan darah, mengurangi sakit kepala dan migrain. Teh daun Kelor bisa membantu menguatkan otot mata. Teh daun Kelor bisa membantu menyembuhkan radang sendi dan tendon. Teh daun Kelor bisa mencegah cacingan. Kelor bisa membantu meningkatkan jumlah air mani. Kelor membantu menormalkan kadar gula darah sehingga mencegah diabetes. Kelor memiliki senyawa anti kanker (phytochemicals) yang membantu menghentikan pertumbuhan sel kanker. Kelor membantu bersantai dan membuat tidur jadi nyenyak. Teh Kelor digunakan untuk mengobati demam dan asma. Kelor membantu menyembuhkan bisul.
Kelor kaya akan kalsium (empat kali kalsium dalam susu), oleh karena itu ibu menyusui disarankan untuk mengonsumsi daun Kelor untuk menghasilkan lebih banyak susu untuk bayi mereka. Daun Kelor muda juga direbus dan diambil sebagai teh. Kelor mengandung tiga kali potassium daripada pisang. Kelor mengandung empat kali vitamin A daripada wortel. Satu ons Kelor memiliki kandungan vitamin C yang sama dengan tujuh jeruk. Daun Kelor mengandung dua kali protein dibanding susu. Benih Kelor digunakan untuk membersihkan air kotor atau tercemar.
Studi telah menunjukkan bahwa Kelor dapat digunakan untuk mengobati sejumlah penyakit. Daun Kelor bagus untuk sakit kepala, pendarahan akibat pemotongan dangkal, keluhan kulit bakteri dan jamur, ulkus gaster antiinflamasi, diare, dan malnutrisi.
Dan karena Inovasi Jus Daun Kelor ini, PKK Desa Sandosi mewakili Kecamatan Witihama untuk kegiatan perlombaan inovasi makanan lokal bagi ibu ibu PKK tingkat Kabupaten Flores Timur. ***