Siaga Hadapi Bencana, Lembata Gelar KEMAH API

suluhnusa.com Sebanyak 1500 Anak yang tergabung dalam gerakan Pramuka Penggalang dan Penegak di Kecamatan Ile ape, Ile Ape Timur dan Lebatukan, kelompok Taruna Siaga Bencana (TSB) dari desa-desa binaan, mengikuti kegiatan Kemah Adaptasi Perubahan Iklim (API) di Hadakewa, ibu kota Kecamatan Lebatukan dari tanggal 27-30 April 2018. Kegiatan dipadukan dengan Apel Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional yang di selenggarakan Badan Penangulangan Bencana Daerah Kabupaten Lembata.

Dalam rangkaian kegiatan Kemah Adaptasi Perubahan Iklim dan Kesiapsiagaan Bencana Nasional itu anak-anak dibekali berbagai kegiatan latihan dan kegiatan pembinaan mental anak-anak untuk siap menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam perubahan Iklim dan dampak ikutannya seperti kekeringan, longsor, kepanasan, abrasi, naiknya permukaan air laut, angin kencang, hama penyakit pada hewan dan manusia dan lainnya.

Sebagaimana diamati dilokasi kegiatan peserta kemah API juga dilatih untuk siap menanggulangi dan memberikan pertolongan bantuan kepada sesama jika terjadinya bencana.

Pimpinan Plan Internasional program Unit Lembata dalam sambutannya usai apel menyatakan, anak-anak adalah agen perubahan. Sebanyak 1.500 anak di sini kita siapkan menjadi generasi yang siap menghadapi perubahan iklim dan kemungkinan bencana yang terjadi. Di Provinsi NTT khususnya Kabupaten Lembata menjadi daerah contoh untuk penerapan program ini di tempat lain. Dijelaskannya kegiatan ini dibiayai dari kementrian Luar Negeri Jerman untuk 3 negara di dunia yakni Indonesia, Philipina dan Thailand. Di Indonesia difokuskan ke NTT dan untuk NTT diarahkan ke TTU dan Kabupaten Lembata sebagai yang pertama melakasanakan program ini. Ia mengharapkan agar para siswa dan anggota Taruna Siaga Bencana yang hadir menjadi agen dalam aktivitas menghadpi perubahan dan apapun yang terjadi di lingkungan masing-masing, katanya.

Wakil Ketua Gerakan Pramuka Kwartir Daerah NTT Kak Yos Pangkur di Lokasi kegiatan menyatakan kegiatan Kemah Adaptasi Perubahan Iklim yang diselenggarakan di Kabupaten Lembata merupakan kegiatan pertama di Indonesia karena kegiatan ini belum pernah dilaksanakan di tempat lain. Ia mengapresiasi pihak Plan Intersional dan CIS Timor yang ikut serta bergabung dalam gerakan Pramuka di Indonesia dan telah memilih Kabupaten TTU dan Lembata menjadi daerah binaan untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Bupati Lembata dalam arahannya yang dibacakan Plh. Sekretaris daerah kabupaten Lembata Anthanasius Aur Amuntoda, SE. MM selaku pembina upacara menegaskan dalam menghadapi ancaman bencana perlu ada upaya edukasi dan advokasi terhadap berbagai kebijakan sebagai kesiapsiagaan kita dalam menghadapi resiko bencana. Ia mengajak seluruh komponen yang hadir dalam kegiatan Kemah API untuk mengubah kesadaran setiap orang terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi dan membutuhkan aksi adaptasi terhadap perubahan situasi yang dihadapi oleh masyarakat.

Hal ini memurut Bupati Lembata dalam sambutan itu sesuai tema “Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional yakni, Siap siaga mulai dari diri, keluarga, dan komunitas, dengan tagline, Siap ! untuk selamat.”

Bupati dalam sambutann itu juga memotivasi masyarakat untuk tumbuh menjadi pribadi, keluarga dan komunitas yang tangguh. Tangguh disini berarti masyarakat memiliki kemampuan untuk proteksi, daya antisipasi dan daya adaptasi terhadap situasi riil yang dialami dimana situasi itu terjadi. Tin Lejab 14 tahun salah seorang peserta di lokasi kegiatan menyatakan, kegiatan Kemah Adaptasi Perubahan Iklim yang diikuti sangat penting karena melatih diri mereka sebagai generasi yang aktif dan peduli terhadap orang-orang yang ada disekitarnya. Sebagai anggota Pramuka kami dibina untuk menjadi gererasi peduli dan kegiatan ini menjadi wadah belajar yang sangat berarti ke depan, katanya sambil tersenyum.***

m.molan

Kominfo Lembata

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *