AGUPENA Flotim Melahirkan ‘Guru Salah’

suluhnusa.com – Asosiasi Guru Penulis Indonesia (AGUPENA) Flores Timur melaksanakan kegiatan  Workshop Penulisan Buku bagi para guru di kecamatan witihama selama dua hari. Kegiatan ini berlangsung di MTs Negeri 4 Flores Timur – Witihama.

Workshop ini dibuka secara resmi oleh bapak Camat Witihama Laurensius Lebu Raya, SH. Dalam sambutannya,  beliau mendukung segala jenis kegiatan pengembangan kompetensi guru di kecamatan witihama. “Di kecamatan witihama harus lahir penulis-penulis muda yang kreatif, ungkap laurensius.

Senada dengan apa yang diharapkan oleh camat witihama,  maksimus masan kian , S. Pd selaku ketua AGUPENA Flotim juga mengapresiasi kehadiran guru-guru dalam Workshop tersebut. Beliau menggambarkan tentang program agupena flotim dan iklim yang baik di flotim saat ini untuk melaksanakan berbagai jenis pendampingan untuk pengembangan kompetenbsi guru di berbagai wilayah di flores timur.

Narasumber dari Workshop ini adalah  Mohammad soleh kadir  S.Pd atau kerap dipanggil pion ratuloli yang adalah pengurus Agupen. Ia mengantar  peserta dengan beberapa tips sederhana penulisan buku. “ Menulis adalah dunia yang sulit, maka dibutuhkan praktik dan latihan yang serius” ungkap pion ketika sedang mendampingi peserta untuk menemukan dan menggali ide tulisan. Peserta sanagat antusias dalam mengikuti materi yang disajikan oleh narasumber workshop.

Workshop berlangsung sukses dan lancar karena sebagian besar peserta sering menulis buku, dan menulis di media sosial online seperti esai facebook, blog, web dan wahatsApp . Uniknya, diantara peserta tersebut ada seorang peserta yang telah menulis tiga buku bertema tentang budaya. Beliau adalah Mikhael Boro Bebe, guru di SDK Witihama. Peserta terlibat aktif dan merumuska judul dan kerangka tulisan sampai pada penyelesaian tulisan. Materi terakhir yang diterimaadalah self editing.

Hasil kerja keras selama dua hari tersebut membuahkan hasil yang memuaskan yaitu peserta menghasilkan satu buku dengan judul “ GURU SALAH: Tinjauan Kritis Profesi Guru”. Peserta mengharapkan agar kegiatan seperti ini dilaksanakan berkelanjutan. ***

 

ari toekan

azam lewokeda

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *