SEKAMI Lembata, Berpadu Hidupkan Panggilan

suluhnusa.com – Anak-anak Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner Indonesia (SEKAMI) dan SEKAR se-Dekenat Lembata Mengadakan Temu Akbar SEKAMI dan SEKAR yang berpusat di Paroki Kristus Raja Wangatoa Lewoleba.

Kegiatan temu akbar SEKAMI dan SEKAR se-Dekenat Lembata yang dihadiri 16 Paroki diawali dengan Pawai dan karnaval mengelilingi kota Lewoleba Lembata, Jumad (20/4/2018).

Kehadiran Anak Sekami dan Sekar se-dekenat Lembata mendapat sambutan baik dari Pastor Paroki Paroki Kristus Raja Wangatoa Romo Wens Herin, Pr, umat paroki dan anak-anak Sekami Paroki Wangatoa.

Pastor Paroki Kristus Raja Wangatoa Romo Wens Herin, Pr dalam ibadat penerimaan Anak Sekami mengaku terkesan dengan antusiaisme anak-anak SEKAMI tersebut. “Saya merasa bangga dan bahagia melihat anak-anak SEKAMI di Dekenat ini. Semangat mereka sangat luar biasa.”

“Selama ini saya belum pernah mendengar tentang semangat anak-anak seperti ini di dekenat Lembata ternyata setelah saya melihat, mendengar dan merasakan sendiri, ternyata mereka sangat luar biasa dan saya jadi jatuh cinta dengan anak-anak SEKAMI di dekenat ini,” katanya.

Romo Wens Herin, Pr menyampaikan harapannya agar para pendamping dan anak-anak SEKAMI se-dekenat tersebut tetap menjaga semangat anak-anak tersebut.

“Agar mereka sungguh-sungguh menghayati panggilan mereka sebagai misionaris cilik yang berjiwa 2D2K (Doa, Derma, Kurban Dan Kesaksian),” katanya.

Kegiatan Temu Akbar berlangsung sampai hari minggu (22/4) dengan   mengusung tema; Mendengarkan, menegaskan, dan menghidupkan panggilan.

Lebih dari 100 kendaraan roda empat dan dua mengikuti pawai pembukaan Temu Akbar Serikat Kepausan Anak-anak Misioner (Sekami) dan Serikat Kepausan Remaja (Sekar) se-Dekenat Lembata, Jumat (20/4/2018). Pawai mengelilingi kota Lewoleba itu dimulai dari halaman SDN Wangatoa. Tiba di depan Toko 51 Wangatoa,  seluruh kendaraan berhenti. Semua peserta yang adalah utusan dari 16 paroki sedekenat Lembata itu turun dari kendaraan lalu dilanjutkan dengan karnaval hingga gereja Kristus Raja Wangatoa.

Ribuan anak-anak Sekami dan Sekar tersebut  mengenakan  pakaian sesuai dengan cita-cita mereka. Ada yang mengenakan pakaian ala uskup, pastor, suster, dokter, perawat, PNS, Polri, guru dan profesi lainnya. Bahkan olahragawan dengan perlengkapan permainannya juga dibawa serta. Mereka terlihat sangat gembira meski cuaca cukup panas menyengat. Secara berurutan, paroki yang lahir paling terakhir yakni Paroki Wulandoni berada dideret depan dan Paroki St Petrus Paulus Lamalera yang tercatat sebagai paroki tertua berada paling akhir rombongan pawai dan karnaval.

Di pintu masuk gereja Wangatoa, utusan Sekami Paroki Wulandoni dikalungi selendang sebagai tanda selamat datang setelah secara adat seluruh peserta temu akbar Sekami dan Sekar Sedekenat  disapa oleh Ketua DPP Kristus Raja Wangatoa, Karolus Kumbala

Setelah acara penerimaan, dilakukan ibadat bersama yang dipimpin Pastor Paroki Kristus Raja Wangatoa, Rm Wens Herin, Pr.

Dalam kata sapaanya, Romo Wens  menyampaikan ucapan selamat datang kepada anak dan remaja misoner yang nantinya akan menginap di rumah warga selama tiga hari.

“Sebagai tuan rumah kami sangat senang menerima semua yang hadir. Kegiatan ini kegiatan kita bersama,” kata Romo Wens.

Romo Wens mengatakan, umat Paroki Kristus Raja Wangatoa hanya menjadi tempat di mana kegiatan ini diselenggarakan.

“Jadilah bagian yang utuh dalam kegiatan bersama kita ini. Nikmatilah dan jalanilah sebagai kesempatan kita saling melengkapi satu sama lain. Kami berharap kita bisa mengalami sukacita di tempat ini,” kata Romo Wens.

Ketua panitia Ros Leumara menjelaskan kegiatan dengan thema Mendengarkan, menegaskan, dan menghidupkan panggilan ini berlangsung hingga Minggu (22/4). Jumat dan Sabtu malam akan digelar pentas kreasi anak dan remaja misioner. Sedangkan Sabtu dilakukan doa rosario misioner dan kegiatan animasi di lingkungan tempat menginap masing-masing utusan paroki. Dengan konsep live in, semua utusan disebar kedua belas  lingkungan yang ada  di  paroki Kristus Raja Wangatoa. ***

sultan ali geroda

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *