suluhnusa.com_Lima desa di Tanjung Bunga sudah ratusan tahun merindukan listrik
Desa Bandona, Desa Bahinga, DesaWaibao, Desa Riangkroko dan DesaTurubean yang berada di wilayah Kecamatan Tanjung Bunga bagian barat Kabupaten Flores Timur sangat merindukan aliran listrik dari Perusahan Listrik Negara (PLN) ke Desanya.
Akibat belum adanya listrik masyarakat masih mengandalkan lampu tradisonal/pelita atau sumber lain untuk menerangi malam dan kesulitan untuk melakukan sesuatu yang berhubungan dengan listrik.
Sudah puluhan tahun masyarakat kecamatan Tanjung Bunga umumnya dan desa Bahinga khususnya sangat merindukan ketersedian listrik dari PLN Rayon Flores Timur.
Karena listrik merupakan bagian dari kebutuhan yang sangat urgen di era sekarang,ungkap Kepala Desa Bahinga Yohanes Gitan Koten ketika di temui penulis di kediamannya tanggal 1 Oktober 2015.
Yohanes Koten sebagai pemimpin di desa aspirasi dari masyarakat mengenai listrik sering di usulkan dan dibahas dalam musrembang baik di Desa, Kecamatan bahkan ditingkat Kabupaten.
“Berbagai upaya sudah dilakukan termasuk tiga tahun lalu dalam pertemuan kami dengan camat Tanjung Bunga utusan dari 16 Desa di aula kantor kecamatan Tanjung Bunga menyepakati untuk mengumpulkan uang sebesar satu juta enam ratus per desa sebagai ganti rugi tuntutan atas tanaman masyarakat dusun Welo untuk persambungan kabel ke wilayah tanjung bunga. Semuanya sudah terealisasi dan sekarang kita ketahui listrik PLN sudah sampai di desa Sinar Hadigala mudah-mudahan dalam jangkah waktu dekat ini bisa di teruskan sampai ke wilayah Kecamatan Tanjung Bunga Bagian Barat,” harap Gitan Koten.
Yohanes menambahkan di desa Bahinga sendiri ada sebagian warga dengan inisiatif sendiri membeli genset untuk kebutuhan menerangi malam, membuka usaha seperti mebel dan usaha-usaha lain yang bisa meningkatkan kebutuhan rumah tangganya.
“Jadi apabila aliran listrik dari PLN bisa sampai di desa Bahinga maka saya yakin taraf hidup masyarakat semakin meningkat dengan usaha-usaha atau kreativitas masyarakat berhubungan dengan listrik untuk menambahkan pundi-pundi rupiahnya,” kata Gitan Koten.
Tokoh masyarakat Desa Waibao Bapak Silvinus Paun ditemui 2 Oktober 2015, mengatakan di Desa Waibao sudah ada Solarsell dari PLN tetapi pelanggan dalam hal ini masyarakat tidak semuanya menerima.
Ada yang menerima namun dalam perjalanan bermasalah seperti menunggak sehingga pihak PLN mencabut ataupun dialihkan kepada pelanggan yang lain.Namun pada dasarnya masyarakat mengharapkan adanya listrik dari PLN.
Dampak dari ketiadaan listrik ini anak-anak kita belajar malam terpaksa memakai lampu minyak atau pelita.
“Kadang-kadang tidak belajar hanya karena penerangan tidak ada. Untuk itu kami berharap kepada pemerintah ataupun instansi berkaitan untuk bisa memperhatikan listrik di wilayah Kecamatan Tanjung Bunga khususnya Tanjung Bunga Barat.
“Masyarakat sangat merindukan listrik,” tukas Paun.
Tobias Tobi Ruron,
Warga Desa Waibao Kecamatan Tanjung Bunga,
Anggota Agupena Flotim
HP.082147728085