suluhnusa.com – Sisa waktu liburan harus diisi. Tentu dengan kegiatan yang bermanfaat. Salah satu yang saya jalankan adalah menyapa anak – anak dengan buku sepanjang ruas jalan Kota Larantuka menuju ke Riangpuho Desa Waibao Kecamatan Tanjung Bunga, Selasa, 3 Januari 2017.
Star jam 08.00 Wita dari Kota Larantuka hingga tiba di Riangpuho Desa Waibao pada pukul 15.00. Hujan tidak menjadi penghalang dalam melancarkan gerakan menyapa anak dengan buku. Puluhan anak saya temui sepanjang ruas jalan ini. Mereka antusias menyambut kehadiran saya menyapa mereka dengan buku.
Tak hanya ada di tengah kampung, beberapa anak saya jumpai di tengah kebun, perjalanan pulang kebun, juga dalam mobil Pick up yang kebetulan sedang melintas di ruas jalan yang saya lewati.
Bahan bacaan ringan berupa kartun dan cerita anak dengan tampilan warna – warni, menarik minat anak berebutan saat dibagi. Anak – anak yang ditemui tersebar sepajang jalan di Kecamatan Ile Mandiri, Lewolema, dan Tanjung Bunga. Mulai dari Delang, Waimana I, Waimana II, Welo, Belogili, Riangkoli, Waiklibang, Ebak, Lamaojan dan Riangpuho.
Ini Gerakan Katakan Dengan Buku ( GKDB) sejak 2016 sudah digencarkan oleh Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena) Cabang Flotim di sekian sekolah di pelosok. Awal tahun ini kembali dihidupkan dengan pola sedikit berbeda bertemu langsung dengan anak – anak di tengah kampung sekaligus bisa bertemu dengan orang tua mereka. Bersama membangun semangat anak dalam membaca.
Membaca menjadi sebuah aktivitas yang mestinya ditekuni setiap anak yang sudah duduk dibangku sekolah. Nyatanya minat anak untuk membaca, hari ini sangat minim. Soal minat baca, sekian hasil survei menempatkan Indonesia pada posisi buntut. Dapat dibayangkan, diantara 1000 orang Indonesia, yang memiliki minat baca hanya 1 orang. Miris memang. Survei ini menunjukan sedang ada masalah berkaitan dengan minat baca di Indonesia.
Ada banyak himbauan, arahan, juga nasehat oleh sekian komponen kepada anak, termasuk dari lemba pendidikan yang mengajak anak untuk mencintai aktivitas membaca namun harus disadari,untuk menghidupkan aktivitas sesuguhnya butuh banyak hal yang dipersiapkan. Ketersediaan bahan bacaan tentu menjadi salah satunya dan yang pokok.
Berikut ketersediaa taman baca, warung baca, pondok baca, teras baca, pojok baca, perpustakaan desa, perpustakaan sekolah, perpustakaan daerah perlu ditata dan dipersiapkan secara baik.
Kita tidak sekedar membutuhkan kata – kata untuk mendorong aktivitas membaca di kalangan anak – anak namun jauh dari itu butuh aksi dan gerakan.
Walau berskala kecil, gerakan dan aksi untuk membangkitkan semangat membaca semestinya digiatkan.
Bernadus Beda Keda Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Pemuda dan Olaraga (PPO) Kabupaten Flotim, Selasa 3 Januari 2017 melalui akun facebook memberi apresiasi atas gerakan menyapa anak dengan buku.
Menurut Kadis pekerjaan guru itu mulia karena karya pelayanannya. Semoga Gerakan Katakan Dengan Buku yang saat ini sedang digiatkan di Kabupaten Flotim mampu mendongkrak minat baca anak – anak Flores Timur.(masankian/sandrowangak)