suluhnusa.com_Jenasah Elias Kasa ditemukan 1 April 2015. Dan hari ini, 9 April 2015, penyidik kepolisian Resort Lembata memanggil lima orang untuk dimintai keterangan.
Kematian Elias Kasa, 1 April 2015 bukan berita bohong. Mayatnya ditemukan dalam dekat rumpunan bambu di lereng gunung Ile Ape sekitar Kampung adat Lewohala.
Jenasah Kasa ditemukan Yakobus Tua dan Veronika Barek setelah tiga hari tidak kembali ke rumahnya di Desa Jontona, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata sejak Minggu 29 Maret 2015.
Menurut kepala Suku Labamaking, Rafael Lango, kematian kasa adalah kematian yang tidak wajar. Oleh karena itu, dirinya meminta pihak kepolisian Resort Lembata mengusut sampai tuntas.
Ditemui di Polres Lembata, 8 April 2015, Rafael Lango, bersama beberapa keluarga ditemani Elias Geroda, menemui pihak kepolisian untuk menyerahkan kronologis kematian Elias Kasa dan memberitahukan informasi terkait kematian Elias Kasa.
Penyidik Polres Lembata hari itu juga langsung turun ke Tempat Kejadian Perkara di Lereng Gunung Ile Ape untuk memastikan informasi dari keluarga sekaligus melakukan olah TKP dan mengambil beberapa sampel darah yang tertempel di Batu untuk kepentingan pemeriksaan di Laboratorium Forensik.
Setelah melakukan olah TKP dan identifikasi sample darah di lokasi, penyidik hari ini, 9 April 2015 memanggil lima orang untuk dimintai keterangan. Lima orang yang dimintai keterangan polisi adalah mereka yang pada hari Selasa, 30 April 2015, berada di Gunung.
Mereka adalah KK, DDM, LT, POK dan BK. Mereka diperiksa secara bergilir satu persatu.
Terkait pemanggilan saksi ini, menurut Lango, Kematian Elias Kasa barangkali masih ada hubungan dengan Kasus dugaan pembunuhan Linus Notan. Sebab, Elias Kasa adalah suami Monika Kewa, salah satu saksi Kasus Linus Notan. selain itu, Elias Kasa juga kakak kandung, Sebastianus Seru.
Akan tetapi, Rafael Lango menghormati dan percaya dengan pihak kepolisian Resort Lembata untuk bekerja secara professional.
Sementara itu berdasarkan surat dari Keluarga Elias Kasa dengan nomor 01/EK/IV/2015, keluarga menyampaikan, penemuan mayat Elias Kasa di gunung, dekat kampung Adat Lewohala, tanggal 1 April 2015, keluarga memiliki kesimpulan sementara bahwa Elias Kasa diduga dibunuh.
Keyakinan dan kesimpulan keluarga ini berdasarkan pada pernyataan dokter forensik yang melakukan otopsi kepada perwakilan keluarga yang menyaksikan otopsi di RSUD Lewoleba, tanggal 2 April 2015, bahwa patahan tulang rusuk pada persambungan dengan tulang belakang disebabkan karena benturan benda keras, tetapi bukan karena jatuh dari pohon kelapa. Untuk itu tugas polisi untuk mengsinkronkan dengan kondisi di TKP. (sandrowangak/sultanaligeroda)