SULUH NUSA, LEMBATA – PEMERINTAH bersama DPRD Kabupaten Lembata telah bersepakat untuk mengganggarkan pembelian mobil baru untjm pimpinan DPRD di tengah beban APBD II Kabupaten Lembata untuk membayar utang pinjam PEN kepada PT. SMI.
Pembelian mobil baru untuk tiga pimpinan DPRD ini sudah dianggarkan dalam APBD murni Kabupaten Lembata tahun anggaran 2024.
Sekretaris DPRD Lembatax Nasrun Neboq ketika dibunungi SuluhNusa.Com, 21 September 2024 membansrkan, anggaran untuk pengadaan mobil baru ini sudah ditetapkan dalam APBD murni 2024.
“Anggaran untuk pembelian mobil pimpina DPRD yang baru sudah ditetapkan dalam APBD Murni Kabupaten Lembata 2024. Nilainya sekitar 500 juta. Angka pastinya nanti saya lihat didokumen dulu”, ungkap Nasrun.
Disinggung terkait tiga mobil pajero pimpinan DPRD yang lama, Nasrun menyebut akan diputihkan dan menjadi milik tiga orang pimpinan DPRD lainnya
“Mobil pajero itu nanti dibeli oleh tiga pimpinan DPRD sebelumnya harga masih menunggu perhitungan dan peninjauan dari jasa april. Mereka beli bukan dilelang”, ungkap Nasrun.
Artinya, tiga Mobil Pajero yang selama ini dipakai oleh Petrus Gero, Fransiskus Gewura Langobelen dan Begu Ibrahim sejak tahun 2020 ini akan menjadi milik masing masing mantan pimpinan DPRD Lembata ini.
“Selama ini ketiga pimpinan DPRD periode sebelumny ini tidak mendapatkan dana insetif transportasi. Mereka membeli masing masing akan membeli tiga mobil yang selama ini mereka pakai bukan sebagai kompensasi tetapi aturannya memang begitu. Harus dibeli bukan dilelang”, ungkap Nasrun.
Pajero Satu Setengah Milyar tiba di Lewoleba, Hanya Untuk Piter Gero
Pengadaan mobil untuk pimpinan DPRD ini disesalkan, Anggota DPRD Lembata Partai Golkar, Eman Ubuq. Ia merasakan belum saatnya APBD dibebankan dengan anggaran untuk membeli mobil baru untuk pimpinan DPRD sebab tiga mobil Pajero sebelumnya masih layak pakai.
Eman mengungkapkan harusnya para pimpinan DPRD Lembata sebelumnya lebih jeli melihat kondisi keuangan Lembata saat ini. Postur APBD Lembaya sudah diberi beban untuk membayar utang PEN kepada PT. SMI.
“Ini soal kejelian melihat beban pada postur APBD kita. Harusnya punya tanggungjawab moral untuk tidak membebankan lagi APBD kita dengan belanja pengadaan yang masih bisa dipending. Kebutuhan kebutuhan krusial lainnya masih banyak. Rakyat masih susah. Ada beban utang yang harus dibayar ke PT. SMI karena pinjaman dana PEN”, ungkap Eman.
Lebih jauh Politisi yang konsen dengan kebudayaan, masyarakat adat dan kedaulatan pangan lokal ini, menilai menjadi anggota DPRD di periode ini mesti tidak berfoya foya sementara rakyat masih hidup jauh dari layak.
“Tiga mobil itu masih layak pakai. Kenapa tidak pakai mobil itu saja. Ini beli baru. Order baru ya nanti kita dinilai rakyat sedang berfoya foya. Sekalipun aturan memungkinkan tetapi beban APBD kita untuk kepentingan rakyat harus menjadi prioritas”, ungkapnya.
Ditanya soal anggaran yang disiapkan untuk membeli mobil baru itu, Eman menohok, 1 Milyar lebih yang sudah ditetapkan melalui APBD murni 2024.
Sementara itu mantan Ketua DPRD Lembata periode 2019-2024 Petrus Gero dan Mantan Wakil Ketua Fransiskus Gewura, ketika dikonfirmasi terkait hal ini tidak memberikan komentar. Begitu juga Penjabat Bupati Lembata, Paskalis Ola Tapobali juga bungkam ketika dikonfirmasi SuluhNusa.com melalui pesan WhatsApp. +++sandro.wangak