LEMBATA, SULUH NUSA – KETIADAAN dokter bedah di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lembata mengakibatkan penanganan bedah pasien emergency harus dirujuk ke rumah sakit terdekat.
Rumah sakit terdekat yang mendapat rujukan pasien emergency dari RSUD Lewoleba adalah RSUD TC. Hillers dan beberapa rumah sakit di Kota Kupang.
Ketiadaan dokter bedah ini dikarenakan dokter residen sudah selesai masa tugas dan dokter spesialis bedah dari Kementrian Kesehatan sejak awal Januari 2023 tidak lagi menjalani tugas karena alasan keluarga.
Hal ini disampaikan Direktur RSUD Lewoleba, drg. Yosef Freinandemetz Pain kepada waratwan di ruangan kerjanya, 2 Maret 2023.
“Ya, jadi. Kita di sini (RSUD Lewoleba-Red), ada dua dokter bedah. Tetapi sejak satu minggu belakangan dokter spesialis bedah kosong sejak dokter residen pulang karena selesai masa tugas. Dan yang menggantikan belum datang karena kendala cuaca. Tidak ada pesawat”, ungkap dokter Yos.
Sementara itu dokter spesialis bedah yang dikirim Kementrian Kesehatan sejak bulan Januari 2023 tidak bisa kembali ke Lembata untuk menjalankan tugasnya karena alasan merawat ibunya yang sedang sakit kanker payudara.
Dokter Residen dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana menurut, drg. Yos, pihak rumah sakit bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dan ditugaskan secara bergantian selama dua bulan. Sehingga dokter yang bertugas sejak Januari sampai Februari 2023 pulang karena sudah berakhir masa tugas sedangkan yang menggantikan belum datang.
“Dokter residen Udayana sudah pulang sejak tanggal 24 Februari 2023 karena alasan merawat mamanya yang juga sedang sakit. Sementara dokter residen yang menggantikan belum datang karena kendala cuaca”, ungkap drg. Yos.
Ia berharap kendala dokter bedah yang saat ini sedang kosong di RSUD Lewoleba bisa diatasi dengan secepatnya. Terkait dokter spesialis bedah senior yang ditugaskan Kementerian Kesehatan, pihaknya tidak bisa mengintervensi karena itu menjadi kewenangan Kementrian.
“Kami tidak bisa intervensi. Kami sudah bersurat ke Kementrian Kesehatan tetapi belum mendapat jawabanjawaban”, tutur drg. Yos Paun.
Lebih jauh dia berharap ada dokter spesialis tetap di RSUD Lewoleba agar pelayanan pasien dapat maksimal dan tidak terkendala. Pihaknya sudah seminggu terakhir saat ketiadaan dokter spesialis bedah mengambil langkah dengan merujuk pasien ke rumah sakit terdekat yakni ke Maumere dan Kupang.
Saat ini, demikian Dokter Yos, ada beberapa sejawat yang sedang menempuh pendidikan spesialis bedah di Udayana yang saat selesai pendidikan bisa mengabdi tetap di RSUD Lewoleba. +++sandrowangak