suluhnusa.com – Desa Lamalela Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata berada di wilayah perbukitan Bela. Mata pencaharian sebagian besar penduduk di desa ini adalah bertani dan melaut.
Kondisi jalan yang rusak parah menyebabkan desa ini cukup terisolir bersama dengan desa lainnya, Banitobo. Hal ini berdampak pada tingginya harga bahan pokok dan barang manufaktur lainnya di desa ini.
“Harga beras di sini berada di kisaran Rp 15 ribu sampai Rp 25 ribu rupiah per kilogram. Karena memang biaya transportasi yang sangat tinggi,” kata Rafael Lengari, pemilik kios di Lamalela, Jumat, 23 Maret 2018.
Rafael menambahkan, biaya transportasi untuk angkutan roda empat per penumpang dikenakan tarif Rp 70 ribu menuju Ibukota Kabupaten lembata, Lewoleba.
“Sementara kalau ojek pulang pergi Rp 100 ribu,” kaya Rafael.
Mus Ruing satu-satunya sopir angkutan roda empat menuju desa tersebut mengatakan, untuk semen persak dikenakan tarif Rp 80 ribu per sak.
“Jadi Rp 35 ribu untuk biaya transport sedangkan Rp 45 ribu untuk harga semen satu sak di Lewoleba,” kata Mus.
Dibutuhkan waktu sekitar dua setengah jam untuk menempuh perjalanan dari Lewoleba menuju desa ini.
“Itu pun kalau musim kemarau, akan lebih lama lagi kalau musim hujan begini karena tanah pasti berlumpur,” kata Mus.
TERKAIT :
https://suluhnusa.com/jurnal/20171114/proyek-jalan-di-lembata-dan-dugaan-kerusakan-lingkungan.html
Mus berharap, pemerintah Kabupaten Lembata dapat memprioritaskan pembangunan dan perbaikan jalan menuju desa ini.
“Biar harga barang juga bisa turun sedikit, kasihan juga warga di sini, sudah daya belinya sangat remdah tapi juga dihadapkan dengan harga bahan pokok yang melambung tinggi,” kata Mus.
https://suluhnusa.com/hukum/20180130/tukang-ojek-timbun-jalan-berkubang-lumpur-dalam-kota-lewoleba.html
Sementara itu, pada Tahun Anggaran (TA) 2018, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lembata, Nusa Tenggara Timur akan fokus melanjutkan pembangunan infrastruktur strategis dan penataan Kota Lewoleba di antaranya infrastruktur jalan dengan pola long segment melalui pembiayaan tahun tunggal, tahun jamak, dan availability payment.
Selain jalan, Pemkab Lembata juga akan melakukan perluasan jaringan air bersih dan pipanisasi untuk Kecamatan Ile Ape, Ile Ape Timur, Nagawutun, Atadei, Lebatukan, Buyasuri, Omesuri, Wulanndoni, dan perluasan jaringan listrik bekerjasama dengan PT PLN sehingga pada 2019 diharapkan sudah menerangi semua desa di Kabupaten Lembata.
Demikian ditegaskan Bupati Lembata Eliyaser Yentji Sunur kepada wartawan, belum lama ini di Lewoleba.
BACA JUGA :
https://suluhnusa.com/humaniora/20151018/miris-pendidikan-di-lembata-teriris-dinding-bambu.html
Menurutnya, Pemkab Lembata juga akan melakukan pengembangan, pembangunan, dan penataan kawasan wisata Bukit Doa-Bukit Cinta Wolor Pass-Bukit Susu-Pulau Siput Awulolong Nuhanera-Rest Area Ile Lewotolok, Lamalera Whale Catching-Pantai Cinta di Pelabuhan Lewoleba-Pantai Penyu di Loang-Sunset Beach, Pojok Cinta (Corner Love) di Balauring, dan pembangunan stadion dan GOR di Kota Lewoleba.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan Anton Kohun di ruang kerjanya mengatakan, kondisi ruas jalan negara, jalan provinsi, maupun jalan kabupaten di Lembata saat ini ada yang dalam kondisi baik, ada pula yang dalam kondisi rusak berat dan rusak ringan.
Khusus jalan negara yakni jalur Waijarang-Balauring sepanjang 62,4 kilometer kondisinya saat ini yang dalam kondisi baik sepanjang 20,92 kilimeter, rusak ringan 6,5 kilometer, dan rusak berat sepanjang 28,03 kilometer.
https://suluhnusa.com/humaniora/20151020/kisah-guru-atakowa-judulnya-untung-ada-katak-dan-belalang.html
Sedangkan untuk ruas jalan provinsi halur Balauring-Wairiang sepanjang 21 kilometer saat ini yang dalam kondisi baik sepanjang 8,0 kilometer, rusak ringan sepanjang 3,0 kilometer dan rusak berat sepanjang 10 kilometer. Sementara untuk ruas jalan kabupaten sepanjang 577,03 kilometer yang dalam kondisi baik sepanjang 108,49 kilometer, rusak ringan sepanjang 64,84 kilometer, dan rusak berat sepanjang 398,42 kilometer.
Diakuinya, untuk tahun 2017 ini tidak dialokasikan anggaran untuk rehabilitasi jalan mengingat APBD mengalami defisit cukup besar. Sedangkan untuk peningkatan jalan ada alokasi anggaran sesuai Peraturan Bupati Lembata.
“Untuk tahun 2018 ada beberapa ruas jalan yang dibangun baru seperti ringroad Selatan dari Onge-GOR ke Lusikawak sepanjang 13,76 kilometer,” jelas Kohun.***
a.a.goran