
suluhnusa.com – Najwa Shihab, mundur setelah 17 tahun berkarier di Metro TV dengan kode 001. Dia pernah menjadi wakil pemimpin redaksi Metro TV itu mengaku baru pertama kali menginjakkan kaki di tanah Lembata
Diatas panggung Swaolsa Titen, tengah kota Lewoleba, Najwa bersemangat. Terlihat gemas ketika mengehentakan kaki di atas tanah, sembari mengakui dari 22 kabupaten kota di NTT, Lembata, yang mengundang dirinya pertama kali.
Ini diakui Najwa Shihab, ketika didaulatkan memberikan pernyataan dalam dukungan gerakan Literasi, Lembata menuju Kabupaten Literasi 2018 di Taman Swaolsa Titen, 12 Agustus 2017.
“Kaka kaka, ketika saya pertama kali ke sebuah propinsi, maka persinggahan pertama adalah ibukota propinsi. Tetapi puji Tuhan, saya bersyukur, karena dari 22 Kabupaten/Kota di NTT, Lembata yang pertama kali saya injak,” ungkap Najwa sembari menghentak kaki di atas panggung gerakan Lembata Kabupaten Literasi.
Najwa mengungkapkan dirinya merasa senang dan bahagia ketika tiba di Lembata dan berharap Kabupaten lain juga mengikuti gerakan Literasi seperti yang diakukan Lembata.
Walau tidak disiarkan secara langsung oleh Televisi, tetapi Najwa melakukan siaran langsung melalui akun facebooknya sambil membaca catatan Najwa sebagai duta Baca Nasional sembari diakhiri dengan pekikan, dari Lembata, dijawab semua yang hadir ‘saya baca’.
Najwa Shihab, yang terkenal dengan program Mata Najwa disiarkan perdana pada 25 November 2009, dalam catatan yang dibacakan di atas panggung ‘Saya Baca’, Lembata kabupaten Literasi, menyoroti soal distribusi buku yang kerap menjadi kendala dalam menyebarkan virus baca ke pelosok Nusantara.
Selain itu, sebagai Duta Baca Indonesia, najwa dalam menyebarkan virus membaca selalu menggunakan kata Gerakan bukan Program.
“Saya nggan menggunakan kata program dalam literasi tetapi selalu menggunakan kata gerakan. Karena Bicara Literasi harus melibatkan semua. Tugas yang diberikan oleh perpustakaan nasional sebagai duta baca indonesia. Memperovokasi berbagai pihak untuk gerakan literasi,” ungkap Najwa, yang punya satu makanan favorit yang dia simpan di dalam ruamh kerjanya, yakni permen coklat.
Kehadiran Najwa di Lembata menhentak publik tanah Lomblen. Sekitar 5000 an warga menyesaki arean taman Swaolsa hanya untuk melihat presenter kawakan itu.

Dalam catatan najwa mengungkapkan :
Jika melek aksara menjadi hal biasa
Minat baca adalah hal yang istimewa
Sekadar mengeja telah menjadi kebiasaan
Namun gemar membaca adalah keistimewaanMeningkatkan minat baca memang tak gampang
Berbagai kendala banyak menghadang
Budaya menonton kian merajalela
Sosial media lebih menggoda ketimbang pustakaBuku-buku memang terus diproduksi
Tapi tak serta merta meningkatkan literasi
Belum lagi persoalan distribusi
Buku-buku sulit diakses mereka yang terisolasiPerpustakaan hanya diisi diktap dan kisi-kisi
Sedikit yang bisa menghidupkan imajinasiTerpujilah mereka yang gigih sebarkan bahan bacaan kepada mereka yang haus ilmu pengetahuan. Merekalah yang menyodorkan jendela dunia agar anak-anak bangsa dapat berpikir seluas cakrawala. Agar kita menjadi negara yang maju. Menjadi bangsa yang melahirkan para penemu.
Dari Lembata, Saya Baca
Ironis. Berdasarkan pemeringkatan literasi internasional, Most Literate Nations in the World, yang diterbitkan Central Connecticut State University pada Maret lalu menyatakan, Indonesia mendapat peringat ke-60 dari 61 negara atau peringkat dua dari bawah. Berdasarkan hasil pemeringkatan tersebut, Indonesia hanya mampu lebih baik dari sebuah negara kecil di Afrika, Botswana.
Sebagai upaya meningkatkan minat baca masyarakat, pemerintah Kabupaten Lembata, berinisiatif menggelar pasar Baca, sebagai bentuk gerakan Literasi menuju lembata Kabupaten Literasi 2018. Selain pasar baca, Pemerintah Lembata juga menggelar pesta Literasi dengan tajuk Talkswhow Catatan Najwa, Seni Pertunjukan Lamafa bersama Penyair muda Indonesia, Bara Pattyradja. Semoga Ketika Najwa menghentak Lembata, menginspirasi Orang Lembata untuk lebih sadar membaca.
[sandrowangak]