
suluhnusa.com – Najwa Shihab, Mantan Jurnalis Metro TV itu ditugaskan menjadi ‘provokator Membaca’ oleh badan perpustakaan Nasional.
Menurut Najwa, sebagai duta baca, ia mengajak seluruh warga Indonesia agar gemar membaca.
“Jadi Pa Bupati, Saya ini provokator untuk baca yang kerjanya menyebarkan virus baca kemana-mana,” tegas Najwa dalam jumpa pers didampingi Bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur, di Lembata, 12 Agustus 2017.
Pada saat diangkat menjadi duta baca, lanjut Najwa, ia mengaku merasa tegang dan stres, karena Indonesia masih jauh tertinggal dari negara lain di dunia dalam urusan membaca.
Najwa mengaku, setelah berkeliling ke beberapa daerah di Indonesia, sebenarnya minat baca warga Indonesia sangat tinggi, namun akses bukunya masih sangat kurang.
“Di daerah terpecil, jika ada orang yang membawa buku pasti menjadi rebutan anak-anak,” ucap Najwa.
Untuk mengatasi persoalan itu, Najwa mengatakan, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan, seperti harga buku harus lebih murah, karena salah satu satu kendala minat baca di Indonesia, karena harga buku terlalu mahal.
Selain itu Duta baca Indonesia, Najwa Shihab, yang baru saja mengundurkan diri dari Metro TV, langsung memberikan pernyataan menohok. Dia mengkritik para politisi. Bahwa menurut Najwa Shihab, saat ini banyak politisi yang bermental instant.
Memang isu pendidikan itu isu yang seksi, tetapi karena hasilnya tidak langsung terlihat sehingga komitmen politisi untuk membangun dunia pendidikan menjadi kurang bersemangat.
Menjawab pertanyaan wartawan, Najwa menjelaskan, membangun mental baca tidak seperti membangun jembatan yang dua tahun langsung jadi.
Sebagai Duta baca Indonesia, Najwa mengungkapkan dirinya senantiasa mendorong semua pihak untuk bersinergi dalam menyebarkan virus membaca, dan membangun kesadaran membaca ke seluruh pelosok nusantara.
Diakhir pernyataannya, Najwa berharap agar Pemerintah Kabupaten Lembata, tetap berkomitmen untuk membangun budaya literasi di Lembata.
Sementara itu, Bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur, menyatakan komitmennya untuk membangun budaya Literasi dengan memerintahkan semua kepala desa dan Lurah untuk membangun taman baca atau perpustakaan desa tahun 2018.
“Saya sudah perintahkan kepada semua desa dan kelurahan. Desa 144 dan 7 kelurahaan untuk tahun depan membuat program dalam APBDes untuk membangun perpustakaan desa. Bukan hanya itu, saya juga memerintahkan kepada semua OPD untuk membuat pojok baca kantornya masingmasing,” ungkap Sunur.
[sandrowangak]