Saraswati : Banyak Belajar, Makin Bodoh

Beranda » Seni Budaya » Saraswati : Banyak Belajar, Makin Bodoh

suluhnusa.com_Semakin banyak pengetahuanmu tentang ilmu, semakin banyak pula ilmu pengetahuan yang tidak engkau ketahui. Inilah hakekat ilmu dan pengetahuan.

Sabtu, tanggal 8 Maret 2014. Pagi itu, harum dupa semerbak ke segala penjuru ditingkah suara gamelan yang sayup sayup . Anak-anak Sekolah Dasar Nomor 1 Peguyangan tengah bersiap siap melakukan persembahyangan menyambut hari turunnya ilmu pengetahuan bagi umat Hindu yang disebut Hari Saraswati.

Peringatan turunnya ilmu pengetahuan yang dilakukan tiap enam bulan dalam hitungan kalender Bali, tepatnya Saniscara Umanis Wuku Watugunung, disambut meriah oleh umat Hindu teristimewa bagi para pelaku pendidik khususnya di Bali. Di setiap sekolah umum di Bali diadakan persembahyangan tidak terkecuali Sekolah Dasar Nomor 1 Peguyangan. 

I Ketut Sueca, selaku pemimpin upacara sekaligus guru Agama Hindu di Sekolah Dasar Nomor 1 Peguyangan menjelaskan Saraswati berarti sesuatu yang memiliki atau mempunyai sifat mengalirkan secara terus menerus air kehidupan dan ilmu pengetahuan.

“Sarawasti adalah hari raya ilmu pengetahuan. Dan ilmu pengetahuan itu terus mengalir. Ibarat air. Ilmu pengetahuan mengalir dalam kehidupan,” jelas Sueca kepada suluhnusa.com, 8 Maret 2014.

Dari arti ini, maka terungkap bahwa Dewi Saraswati yang selama ini lebih dikenal hanya sebagai Dewi ilmu pengetahuan. Ternyata juga merupakan dewi sungai sebagai sumber Dewi Kehidupan. Itulah sebabnya di India tanah kelahiran Hindu, Saraswati di kenal juga sebagai salah satu nama sungai yang dipandang suci yaitu sungai Saraswati.

Saraswati adalah nama suci untuk menyebut Dewi Ilmu Pengetahuan. Saraswati berasal dari kata saras dan wati . Saras berarti yang mengalir , wati berarti memiliki. Dewi Saraswati dilambangkan sebagai seorang wanita cantik yang membawa ganitri, wina, lontar, kuncup teratai, serta burung merak dan angsa di kiri kanannya.

Genitri atau tasbih adalah lambang bahwa ilmu pengetahuan itu tidak pernah berakhir sepanjang hidup dan tak akan pernah habis dipelajari. Lontar atau buku adalah lambang sumber ilmu pengetahuan. Wina atau alat musik (semacam gitar kecil, red) adalah mencerminkan bahwa ilmu pengetahuan dapat mempengaruhi rasa estetika atau keindahan dari manusia. Kuncup teratai sebagai stana atau linggih atau tempat singgasana Hyang Widhi.

Sedangkan burung merak melambangkan bahwa ilmu pengetahuan itu agung dan berwibawa. Orang yang memiliki ilmu pengetahuan akan terlihat agung dan berwibawa. Sedangkan Angsa adalah hewan yang mampu membedakan makanan sekalipun di tempat berlumpur. Artinya, bahwa orang yang memiliki ilmu pengetahuan akan mampu membedakan baik dan buruk dalam kehidupannya.

 “Pada hari ini adalah waktu yang sangat baik dan tepat untuk memohon kepada Tuhan agar dianugrahkan vidya (ilmu pengetahuan) dan kecerdasan, sehingga kita akan terbebas dari avidya (kebodohan) dan menuju ke pencerahan atau kebahagiaan abadi “ lanjut Sueca.

Hari Saraswati adalah hari pemujaan Ida Sang Hyang Widhi dalam kekuatannya menciptakan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dalam agama Hindu dilambangkan sebagai wanita cantik, dimana merupakan simbolis bahwa ilmu pengetahuan itu menarik bagi semua orang.

“Umat manusia merasa tertarik untuk mempelajari ilmu pengetahuan seperti melihat wanita cantik. Karena itu ilmu pengetahuan dalam agama Hindu dilambangkan dengan Dewi Saraswati. Ibaratnya semakin banyak belajar maka kita akan merasa semakin bodoh, artinya semakin belajar dan terus belajar lagi. Terbukti dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang semakin berkembang sejak mulai munculnya peradaban umat manusia “ Sueca menambahkan.

Ilmu pengetahuan merupakan harta yang tak ternilai harganya, sebab selama manusia itu hidup, ilmu pengetahuan yang dimilikinya tidak akan habis atau berkurang malah akan bertambah terus sesuai dengan kemampuannya menyerap ilmu pengetahuan.

Lain halnya dengan harta benda duniawi yang sewaktu-waktu bisa habis, kalau tidak cermat memanfaatkannya. Ilmu pengetahuan merupakan senjata yang utama dalam meningkatkan kehidupan dunia ini. Orang bisa mencapai kedudukan yang terhormat, kewibawaan, kemuliaan kalau memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi.

Hari Saraswati seyogyanya bukan hanya sebuah peringatan. Hari Saraswati semestinya dimaknai secara luas. Hal yang paling penting dan harus kita petik hikmah dari setiap perayaan hari raya Saraswati ini adalah bukan hanya sekedar memperingati hari turunnya ilmu pegetahuan, tetapi lebih dari itu bahwa kita harus menginstropeksi diri seberapa banyak kita telah menggunakan atau memanfaatkan ilmu pengetahuan yang kita miliki guna peningkatan kwalitas spiritual diri sendiri maupun untuk kebahagiaan dan kesejahteraan orang lain.

Dengan demikian diharapkan agar perayaan Hari Saraswati kali ini mampu meningkatkan kesadaran bagi umat khususnya dalam penerapan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Sebab ilmu pengetahuan tidak pernah habis habisnya apabila dimanfaatkan bahkan akan semakin berkembang.  Sebab ilmu dan pengetahuan tidak akan habis untuk dipelajari. (luhdias/sandrowangak)

Share your love
Suluh Nusa
Suluh Nusa

bagaimana engkau bisa belajar berenang dan menyelam, sementara engkau masih berada di atas tempat tidur.?

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *