SULUH NUSA, DENPASAR – Kurikulum Merdeka Mengajar sudah diluncurkan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi beberapa tahun yang lalu. Sekolah-sekolah di seluruh Indonesia sebagian sudah menggunakan Kurikulum Merdeka baik dalam tahap belajar, berubah maupun berbagi
Ada perbedaan penting dalam Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013 yaitu adanya alokasi waktu untuk Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Jika dalam Kurikulum 2013 terdapat intrakurikuler yaitu pembelajaran di kelas dengan struktur materi inti dan pendukung, adanya kokurikuler yaitu tugas-tugas siswa yang dikerjakan di rumah bersama orang tua, dan adanya ekstrakurikuler , namun dalam Kurikulum Merdeka terdapat P5 dimana alokasi waktunya diambil dari alokasi waktu intrakurikuler. P5 mencakup pemahaman, penerapan, pembelajaran bermakna, pengembangan karakter, dan penilaian berkelanjutan.
Sekolah Dasar Negeri 1 Peguyangan merupakan salah satu sekolah yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka sejak tahun ajaran 2022/2023 lalu. Tentunya juga melaksanakan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Adapun tujuan pelaksanaan P5 dimaksud adalah untuk meningkatkan kualitas karakter siswa ke arah yang lebih baik . Karakter siswa tersebut dikelompokkan dalam enam dimensi Profil Pelajar Pancasila yaitu Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, Berkebhinekaan Global, Bergotong Royong, Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif. Keenam dimensi tersebut harus dikembangkan dalam kegiatan P5.
Beberapa tema utama yang bisa dipilih dalam P5 untuk sekolah dasar adalah Gaya Hidup Berkelanjutan, Kearifan Lokal, Bhineka Tunggal Ika, dan Kewirausahaan. Pada tahun ini Sekolah Dasar Negeri 1 Peguyangan mengambil tema Kearifan Lokal dan Kewirausahaan. Pelaksanaan P5 selama satu semester diakhiri dengan Pameran P5 pada tanggal 6 Desember 2023. Pameran P5 diselenggarakan dengan tujuan memotivasi siswa agar lebih bersemangat dalam berkarya, serta melihat hasil/ produk kegiatan P5 yang sudah dilakukan selama satu semester atau satu tahun.
“Kegiatan kali ini mengambil Tema Kearifan Lokal dan dibuat dengan konsep Pasar Rakyat sebab kebetulan digandengkan dengan kegiatan wirausaha Kelas 6 Tema 5 tentang Kewirausahaan”
Pameran P5 di SDN 1 Peguyangan merupakan kali kedua setelah tahun lalu. Kali ini kegiatan P5 yang diadakan digandengkan dengan kegiatan kewirausahaan untuk kelas 6 Tema 5. Pameran kali ini dengan Tema Kearifan Lokal dengan mengusung konsep Pasar Rakyat. Masing masing kelas yang melaksanakan Kurikulum Merdeka yaitu kelas 1,2, 4,dan 5 memamerkan hasil kegiatan P5 yaitu tarian tradisional dan permainan tradisional. Para pemain dan penari diberikan ruang khusus untuk atraksinya masing masing. Sementara itu karena mengusung konsep Pasar Rakyat maka penonton tidak disediakan tempat untuk duduk dan menyaksikan pertunjukkan melainkan sambil berbelanja ke stand stand makanan yang dibuka oleh kelompok siswa Kelas 6. Total stand makanan ada sebelas buah yang menjual berbagai produk makanan olahan.
Di samping atraksi yang ditampilkan oleh siswa juga ditampilkan atraksi menyanyi lagu Bali dan kesenian joged bumbung oleh salah satu guru. Kegiatan terlihat sangat meriah dan siswa terlihat bahagia, larut dalam suasana yang gembira.
“Saya selaku Kepala Sekolah merasa sangat senang dan berbangga dengan terselenggaranya kegiatan Pameran P5 ini, walaupun dengan nol dana dan sederhana tidak mengurangi kemeriahan dan kegembiraan siswa. Yang paling penting siswa merasa termotivasi untuk berkarya lebih baik lagi di tahun tahun selanjutnya dan merasa bahagia mengakhiri kegiatan pembelajaran semester 1” pungkas Luh Widyastuti, Kepala SDN 1 Peguyangan, Denpasar.+++dias