SULUH NUSA, LEMBATA – PEMERINTAH Kabupaten Lembata, melalui Dinas Pendidikan memberikan apresiasi kepada Calon Guru Penggerak angkatan XI sebab melalui perjuangan pada tahap seleksi dan sebanyak 40 guru lulus menjadi Calon Guru Penggerak Kabupaten Lembata tahun 2024.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata, melalui Kabid GTK, Suhartin Bungalaleng saat membuka lokakarya Calon Guru Penggerak angkatan XI di Lewoleba, 29 Juni 2024.
“Kami mengapresiasi kepada 40 CGP Angkatan XI yang sudah berjuang dengan segala keterbatasan mengikuti seleksi yang cukup ketat dari tahap satu dan tahap dua sehingga bisa lulus. Apresiasi juga kepada ke 8 PP yang juga sudah berjuang untuk bisa lolos seleksi menjadi PP untuk mendampingi CGP angkatan XI Kabupaten Lembata”, ungkap Suhartin.
Lebih jauh, Suhartin menegaskan, Guru Penggerak adalah pemimpin dalam proses belajar-mengajar yang membantu tumbuh kembang siswa secara menyeluruh, aktif, dan proaktif, ia juga memotivasi guru lain untuk menerapkan pendekatan belajar yang berfokus pada siswa dan menjadi agen perubahan dalam ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil siswa Pancasila yang ideal.
Dan dalam Permendikbudristek Nomor 26 Tahun 2022 tentang pendidikan Guru penggerak pada pasal 2 menyatakan dengan jelas, pendidikan Guru Penggerak bertujuan untuk menghasilkan profil Guru Penggerak. Dan Profil Guru Penggerak sebagaimana dimaksud merupakan Guru yang memiliki kemampuan untukm erencanakan, melaksanakan, menilai, dan merefleksikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik saat ini dan di masa depan dengan berbasis data; berkolaborasi dengan orang tua, rekan sejawat, dan komunitas untuk mengembangkan visi, misi, dan program satuan pendidikan; mengembangkan kompetensi secara mandiri dan berkelanjutan berdasarkan hasil refleksi terhadap praktik pembelajaran; dan menumbuh kembangkan ekosistem pembelajar melalui filosofi pendidikan karakter Ki Hajar Dewantara. yakni olah hati (etika), olah pikir (literasi), olah karsa (estetika), dan olah raga (kinestetik). bersama dengan rekan sejawat dan komunitas secara sukarela.
“Lokakarya Orientasi Calon Guru Penggerak yang kita ikuti hari ini merupakan Program Pendidikan Guru Penggerak yang bertujuan untuk mempersiapkan dan menciptakan guru – guru yang mampu menjadi pemimpin pembelajaran dan menggerakan ekosistem pendidikan dan Komunitas belajar yang lebih baik di sekolahnya. Guru penggerak tidak bergerak untuk dirinya sendiri”, tegas Suhartin.
Ia mengingatkan, menjadi seorang guru penggerak tidaklah mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi sekaligus harus dilewati dengan menempuh pendidikan berbulan-bulan kegiatan pelatihan yang berfokus pada peningkatan skill kepemimpinan guru. Untuk itu, Suhartin meminta agar CGP harus serius mempersiapkan diri agar bisa bisa memaksimalkan kapasitas skill kepemimpinan.
“Mereka yang mampu lolos, adalah bagian dari aset tenaga pendidikan yang berkualitas. Dan saya yakin Ibu Bapak guru CGP bisa dan mampu menyelesaikan program pendidikan Guru Penggerak demi perbaikan pendidikan di tanah Lembata menuju Merdeka Belajar”, tandas Suhartin.
Sebagai Lembaga, menurut Suhartin, Dinas Pendidikan memiliki posisi strategis untuk memastikan bahwa calon Guru Penggerak dipersiapkan dengan baik dan mampu menjadi agen perubahan yang efektif di lingkungan sekolah. Adapun Perhatian Dinas Pendidikan terhadap Guru Penggerak Yakni sudah menganggarkan Dana pendampingan Seleksi CGP dan Peningkatan Kompetensi GP. Selain itu juga sudah mengusulkan 23 GP menjadi KS dan PS untuk periode April.
“Mudah – mudahan kedua kegiatan bisa terealisasi baik oleh Pemda melalui perubahan anggaran atau anggaranTahun depan dan penetapan KS/PS oleh BKAN”, jelasnya.
Ia Harapan agar kegiatan Lokakarya CGP angkatan XI ini memberikan kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai – nilai yang dibutuhkan untuk menjadi Guru Penggerak.
CGP juga diharapkan membangun jejaring dan Kolaborasi dengan rekan – rekan guru lainnya Selain itu juga mendapat inspirasi, motivasi dan dukungan dari PP dan Fasil yang berpengalaman di bidang Pendidikan.
“Bagi Fasil dan Pengajar Peraktik kegiatan ini memberikan kesempatan untuk berbagi ilmu, pengalaman dan praktik baik yang dimiliki kepada CGP. Bagi Kepala Sekolah lokakarya ini memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas pembelajaran di kelas/ satuan Pendidikan, olehnya teruslah memberikan dukungan dan menjadi sahabat CGP dalam berbagi dan bergerak bersama untuk menunjang pendidikan CGP di Satuan pendidikan”, tutup Suhartin. +++*/sandro.wangak