suluhnusa.com_Ketika orang menyebut Milan di Italy, banyak pikiran kita langsung tertuju pada fashion. sebab Milan adalah Kota Mode. Tetapi jangan jauh-jauh. Ketika orang menyebut Kota Jogja maka kita langsung ingat, Jogja Kota Pendidikan. Aceh Kota Serambi Mekkah. MAdoun sebagai kota Pecel. Solo sebagai Kota Batik. Nah Probolinggo, Kota Fashion.? Kenapa tidak?
Adalah Jaka Mahendra, pemuda kelahiran kota kecil Probolinggo, 28 Mei 1987, yang memiliki sebuah mimpi untuk melihat kota kelahirannya maju, terutama dalam bidang fashion dan mode. Jaka begitu panggilan akrabnya adalah jebolan sebuah ajang pemilihan Kang dan Yuk Probolinggo angkatan pertama.
Untuk sebuah kota kecil yang baru berkembang seperti Probolinggo, tentu saja harus ada orang-orang yang perduli untuk membangkitkan dunia fashion, untuk itulah tekadnya untuk berpartisipasi dalam pembangunan itu diwujudkan dalam kontribusi di bidang yang dia pahami, dengan membentuk Kang Yuk Managenet.
Dihubungi suluhnusa.com melalui telefon, lulusan D1 Central Lake College , Minnesota Negara bagian Amerika Serikat Jaka menceritakan bahwa awal terbentuknya Kang Yuk management ini adalah ketika dia menjabat sebagai Ketua Paguyuban Kang Yuk sekitar tahun 2008, saat itu dia mengikutkan Agnes, salah satu anggota Paguyuban, di ajang Miss Bee jay dan Eddy di Marknauf Idol, dengan keterlibatannya dalam menangani teman-teman sesama anggota Paguyuban itulah, maka bertepatan dengan reuni akbar Kang Yuk se Kota Probolinggo, diputuskan untuk membentuk Kang Yuk Mamagement.
Disinggung soal motivasi terbentuknya Talent Management ini sendiri, Jaka menguraikan keinginan pribadinya untuk mengekspose bakat-bakat terpendam dari alumni kang Yuk untuk membangun budaya produktif untuk berkontribusi positif sekecil apapun yang kita miliki . Intinya adalah kita harus berkarya menampilka bakat personal masing-masing.
Sebagai talent mamagemen yang baru merintis, tentu harus dimaklumi jika kegiatan yang sudah dilaksanakan juga belum terlalu banyak, sedang yang sudah terlaksana adalah Probolinggo Next Top Model tanggal 4 September lalu, dan etnich Futuristik Series Competition yang sudah berjalan 2 event, yaitu lomba make up dan lomba design costume, untuk agenda selanjutnya adalah Lomba Fotografi dan Charity Show pada bulan Desember mendatang.
Bahkan baru-baru ini , pada Minggu 10 Oktober 2013 kemarin KYM sudah berhasil memenangkan ajang kompetisi di Mojokerto dalam Parade fashion Batikku Batikmu , menyabet juara dalam kategori best costume dari 5 kategori yang dilombakan, dengan menurunkan 3 model dan kostum Batik Madura dan Probolinggo yang unik.
Dijelakan lebih lanjut oleh Ayah 2 anak ini, bahwa dengan adanya even-even dan kompetisi tersebut dapat menginspirasi anak-anak muda berbakat untuk menumbuhkan hasrat berkompetisi, sehinga kemampuannya dapat teruji sekaligus menemukan bakat-bakat terpendam yag memiliki keunikan di Kota probolinggo ini.
“Semua event lomba kita berhubungan dengan visi pemerintah kota probolinggo khususnya Dinas Pemuda, Olaharaga, Buaya dn pariwisata (Dispobar),dengan menjaring peserta dari luar kota, sementara untuk sumber pendanaan untuk kegiatan bersumber dari KYM sendiri, dengan semangat mandiri, dana diperoleh dari uang pendaftaran peserta-pesera lomba dan sponsor, dan tentu saja Dinas yang terkait , selaku penanggung jawab “ jelas Jaka.
Untuk target ke depan, Jaka berharap bisa menjadi penyedia talent prfesional, seperti model, fotografer, make up artis, designer baju, dll, dengan begitu kita berarti sudah melaksanakan Prinsip ekonomi kreatif yag digagas Kementrian Pariwisata dan Dispobar
“Sekarang kita sedang dalam tahap mencari dan membina calon-calon talent tersebut. kita selalu merasakan kurang, karena kita selalu ingin mengadakan perbaikan-perbaikan kecil di sisi management setiap hari , tanpa ada batasan waktu untuk berhenti “, urai Jaka .
Harapan yang besar tentu bukan hanya dari Jaka selaku Ketua KYM, namun seluruh masyarakat Kota Probolinggo bahwa Probolinggo dapat berkembang bukan hanya di sektor Industry dan perdagangan saja, namun merambah di sektor-sektor lain seperti Pariwisata dan Fashion.
“Saya ingin semakin banyak pemuda yang aktif dan merasa memiliki KYM,pemuda yang haus prestasi dan produktivitas ,pemuda yang tidak jago nongkrong di kedai-kedai kopi ,memamerkan motor mahal di pinggir jalan, yang tidak manja namun mmpu mandiri,secara personal dan financial”, harap Jaka penuh keyakinan. (Unique Tunjungsari)