Benar begitukah Kamu?
Suatu kali dalam beberapa pesan singkat kau selalu menanyakan benarkah sudah bangun lebih awal?. Aku tersenyum dan takut akan jawaban yang akan tersurat diakhir percakapan kita.
seringkali juga kau mengentahkan malam dan siang, sebaliknya siang jadi malam. jujur lain hati aku kurang sependapat. hari- hari kesibukan kau yang sering kau eksploitasikan dengan sandiwara konyolmu di kampus atau entah dimana saja, kadang membuat aku Muak! .. beberapa kali juga kau panggungkan sandiwaramu sendiri agara kau bahagia.
seperti biasa, aku bisa apa?
aku dan kamu adalah sabda Tahun untuk Tuhan yang acap kali dipertentangkan. Aku selalu bangun lebih awal.
itu sepotong jawaban yang aku tegaskan padamu. jika logika-logika pemikiranku masih kurang berkeyakinan, mohon kau genapkan aku dengan simbolis huruf-hurufmu disini. ini bukan sembilu, bukan juga pilu. ini sketsa hati yang kugambarkan bahwa aku bangun lebih awal.
Dan waktu mengejar ilmu adalah tunjangan tahunan yang rutin kutuju, kamu bagaimana? masihkah bangun lebih lambat dari aku?
jangan …
jika kau memilih daftar keterlambatan itu kau kan menyisahkan stengah dari hidupmu untuk menyesal seribu tahun yang akan datang. kau kan menangis sekuat tabah yang tak bisa kau genapi, kau juga kan mengibas cakrawala menjadi gemuruh hujan paling besar diantara murka. teruntuk kamu sadarlah
jika mungkin ..
aku masih masih bangun lebih awal !