suluhnusa.com – Kecantikannya telah tersebar di dunia melalui foto-foto yang memotret keelokannya. Tetapi di alam nyata, pulau ini belum banyak dikunjungi orang. Pulau Adonara namanya.
Itulah pesona alam Adonara, pulau kecil di ujung timur Pulau Flores. Keindahan pantai di pulau ini adalah surga wisata bagi para pelancong dunia. Jadi tidaklah berlebihan jika Adonara menjadi desa wisata berkelas dunia.
Berukuran 509 kilometer persegi Adonara adalah berlian wisata Kabupaten Flores Timur. Begitu indah pantainya sehingga inilah pulau yang banyak dikunjungi fotografer dunia mengabadikan alam permainya. Hampir seluruh bagian alam pulau ini sangat menarik menjadi obyek wisata mulai pantai pasir putih dengan air nan jernih hingga pemandangan gunung dan perbukitan.
Bagi penyuka jalan-jalan ke alam yang masih perawan, inilah tempat yang wajib dikunjungi. Berbeda dengan pantai-pantai terkenal lainnya, menikmati wisata di pulau ini butuh persiapan yang matang. Pasalnya, belum banyak fasilitas untuk bisa mengantarkan pengunjung ke tempat ini. Belum ada gerbang menuju obyek wisata bahkan beberapa pantai indahnya belum diberi nama.
Pantai Neren Watotena, Pantai Meko. Ada juga pantai Kampung Adonara adalah salahbsatu pantai yang paling banyak dikunjungi orang. Inilah pantai dengan pasir putih dan air sebening kaca. Pemandangan alam yang tersaji di pantai ini bakal membius siapapun yang menatapnya. Itulah kenapa pulau ini disebut Romantic Island.
Pulau-pulau kecil di sekitar Adonara adalah juga pesona yang tak boleh terlewatkan, salahsatunya Pulau Pasir Putih yang fenomenal. Pulau kelelawar misalnya, adalah pulau kecil yang hanya dihuni pasukan kelelawar. Pulau itu terlihat sangat dekat dengan Adonara.
Pulau pasir putih adalah seonggok pasir yang menyembul di tengah laut di antara pulau Adonara dan Lombata. Saat air pasang onggokan pasir putih itu hanya tampak puncaknya, sebaliknya jika air surut bakal menjadi pulau kecil berwarna putih. Begitu indahnya tempat ini sehingga seringkali wisawatan betah menginap di tempat ini berhari-hari hanya dengan membawa payung penahan terik saja.
Dengan deretan pesona desa wisata seperti itu sesungguhnya jika dikembangkan dengan baik, pulau-pulau ini bisa menjadi surga wisata bagi pelancong dunia sehingga bisa mendatangkan pendapatan bagi warga sekitarnya. Inilah kekayaan alam Indonesia yang sangat berpotensi menjadi magnit pariwisata berkelas dunia
Pantai di Kampug Adonara. Banyak orang sudah mendengar dan menginjakkan kaki di pulau Adonara. Namun tak banyak yang menyinggahi Desa Adonara, Kecamatan Adonara, Pulau Adonara. Desa yang memiliki daya sejarah pusat Kerajaan Adonara ini juga menyimpan pesona alam yang menawan.
Bermodalkan kendaraan roda dua kita menyusuri jalan setapak dari Desa Adonara kisaran 2km. Saat berada di rerimbun hutan yang terpencil, kita akan disajikan sebuah lapang luas pasir putih dengan panjang sekitar 300m berbentuk lengkung. Lebar pantai saat surut bisa mencapai 30m.
Pepasiran yang putih nan padat menjadikan pantai berpasir putih ini berbeda sensasi. Di muka teluk ini, berjejer deretan pohon kelapa dan tanaman umbi-umbian milik warga setempat. Para nelayan sering menepi di pantai ini. Saat berada di tempat ini, para nelayan menjajakan hasil tangkapannya yang segar. Para petani setempat pun menawarkan umbi dan kepala muda. Selepas berselancar di pantai ini kita bisa membeli ikan, ubi dan kelapa muda milik warga setempat dengan harga yang mudah terjangkau.
Racikan bumbu lokal dari rahim tanah ini menjadi menu andalan. Rombongan angin sepoi dari bukit yang menyibak atap alan-alan pada gubuk warga semakin melenakan pikiran dan menyejukkan hati saat bersantai di Pantai Ape Matang.
Saat meninggalkan pantai berpasir putih ini, mata kita akan memergoki hamparan luas lumpur berbaur tanah yang sudah mengering dan keras. Bentangan serupa lapangan sepak bola ini membentuk petak yang rapih. Pada retak tanah tersebut dikerumuni gerombolan pohon bakau yang garing yang tegar. Masyarakat setempat menamai Ketebuk One.
Saat kembali ke pusar Desa, kita bisa menyambangi danau Kota Kaya. Bila siang menua, mata kita akan dimanja senja. Barisan sampan yang memadati tepi laut serupa sedang mengantar senja yang hendak pamit.
Tak hanya ditepi Danau Kota Kaya kita menyimak senja. Kita bisa beranjak ke kemilau hitam pepasiran yang berjarak kira-kira 2km. Julang pohon kelapa yang terlihat kompak mengapiti jalan. Saat memasuki area pantai ini, binar senja sedang melirik dari celah sekutu pohon kelapa. Senja yang bertengger di punggung bukit seberang menyambut kedatangan kita di pantai Lamataung.
Suguhan pesona keempat tempat ini tak banyak menguras waktu karena letaknya tak saling berjauhan. Jika mengawali perjalanan dari Kota Waiwerang, kita akan menempuh jarak kurang lebih 25km. Bila dari pelabuhan Tanah Merah, kita hanya menempuh jarak sekitar 15km. Ruas jalan pada dua jalur ini didominasi hotmix. Jalan raya menuju desa kami juga baru dihotmix. Jangan kapok berkunjung ke sini Desa kami ya, terang Muhidin, anak muda pribumi.
Orang Adonara yang belum sempat mengunjungi keempat tempat di Desa Adonara ini, rasa-rasanya belum sesuatu. Obyek wisata hendaknya dipoles menjadi wahana melepas lelah bagi masyarakat agar bisa menjalani kehidupan dengan sukacita bersama semesta, gurau Bara Abady, pencetus Komunitas Anak Pantai Horinara saat bersama teman-temannya bertandang ke Desa Adonara, bersama Amber Kabelen, yang yang menulis secarik kisah ini untuk suluhnusa.com. ***
Ditulis : amberkabelen
Editor : sandrowangak