Rindu
Satu kata menyesakkan dengan untaian memilukan
Jagan menyesakkan aku lagi
Rindu itu semakin lama semakin tak menyadari keberadaan
Karna rindu selalu hadir
Tanpa mengerti apapun
Tanpa ku sadari ku hina waktu
Yang terus berlalu
Cabir senyum rindu menusuk
Entah sampai kapan
Remah kenangan masih terbesit
Rindu berantai sang detak
Masih ingat akan kemarin
Di mana kita bercanda gurau
Waktu membawa engkau berlari
Meninggalkanku degan sejuta rindu
Dirimu bagai pelangi yang kini memudar
Langkahku terpaku akan kenangan
Yang membuatku tak melangkah bersama mereka
Biarkanlah ku buta dengan euforia
Yang sudah berlalu
23072018
Fikansa