Pada bibir, Sisa Kecapan Lipstik

Beranda » Sastra » Pada bibir, Sisa Kecapan Lipstik

Tepat hari ini
Aku meranum rindu piawai
Dari bibir sisa kecapan lipstik
Karena pagi kemarin adalah buta
Oleh siang kemarin adalah tuli

Sedang malam kemarin adalah lumpuh
Dari perempuan sekedar perempuan ialah nafsu serakah
Yang dari kaum lelaki meniscayakan harta
Seolah perempuan mendewakan ketamakan
Pada bangkai buangan
Lalat lalat menangis murka

Serupa mahkota di sembah sujud
di atas pembuangan kolonialisme manusiawi
Di mana hari serupa mu
Kau jinakan dengan rupa kemunafikan
Yang miskin berbuah melarat
Anjing anjing di tetapkan harga
semarak lalat dan anjing mengerumini rupa mereka

Kita adalah ibu dari dunia hinggah dunia pun tau
Kita adalah rahimnya bumi yang dari kandang serupanya
Kita adalah kawanan bermartabat
Hormat menghormati
Sanjung menyanjung dari tirai kehidupan
Seolah perjalanan adalah anaknya matahari

Kita penerjema kesabaran
Pendahaga bumi yang lapar
Yang haus
Dan perjuangan adalah ilmu dari denyut doa

Fanni Stefani

Share your love
Suluh Nusa
Suluh Nusa

bagaimana engkau bisa belajar berenang dan menyelam, sementara engkau masih berada di atas tempat tidur.?

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *