suluhnusa.com – Pengerjaan proyek destinasi pariwisata Pulau Siput atau oleh warga Lembata disebut Awalolong diawali dengan pemasangan tiang pancang oleh kontraktor. Rencana pemasangan tiang pancang ini dikerjakan selama dua hari, 23 dan 24 Januari 2019.
Sayangnya kegiatan pemasangan tiang pancang ini, digagalkan Aliansi Nelayan Pesisir Teluk Lewoleba, 24 Januari 2019. Dalam aksi damai yang digelar diatas perahu mengitari pulau Siput tersebut berhasil menarik alat penumbuk tiang pancang ke darat. Tiang gagal dipancang.
Sehari setelah aksi damai tersebut, Jumad 25 Januari 2019, Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday menggelar rapat koordinasi internal dengan menghadirkan para kontraktor. Dalam rapat evaluasi tersebut, Wabup Lembata meminta Dinas Pariwisata dan Kontraktor menceritakan kronologis kejadian.
Selain menceritakan secara kronologis, Wabup Lembata juga meminta semua dokumen kontrak kerja jugab beberapa dokumen pendukung lainnya. Pasalnya, Wabup sampai dengan digelarnya koordinasi tersebut tidak mengetahui dokumen proyek pengerjaan destinasi patiwisata awalolong.
Para kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut selain diminta untuk menceritakan secara kronologis aksi warga di Awalolong, 24 Januari 2019, tetapi juga diminta membuat secara tertulis untuk dilaporkan kepada Bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur.
Hasil rapat disampaikan Kepala Bagian Humas Setda Lembata, Petrus Demon, kepada suluhnusa.com di kantor Bupati Lembata usai mengikuti rapat koordinasi internal yang dipimpin Wakil Bupati Lembbata, Thomas Ola Langoday.
Menurut Demon, berdasarkan informasi dan hasil rapat koordinasi diketahui bahwa pekerjaan proyek pembangunan destinasi pariwisata Awalolong seharusnya sudah selesai dikerjakan per 31 Desember 2018. Hanya saja karena berbagai kendala dan diberi tambahan waktu atau adendum selama 90 hari kerja terhitung 1 Januari 2019 sampai dengan 31 Maret 2019.
Berdasarkan data yang dihimpun suluhnusa.com di Dinas Pariwisata Kabupaten Lembata dan informasi LPSE Kabupaten Lembata ada sebanyak empat perusahaan yang memenangkan proyek ini.
Keempat perushaan yang memenangkan tender proyek pembangunan destinasi pariwisata awalolong tersebut antara lain, PT. Konindo Panorama Konsultan, PT. Cahaya Putra Lembata, PT. Siarplan Utama Konsultan dan PT. Bahana Krida Nusantara.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Silvester Samun yang hendak dikonfirmasi tidak berada di tempat. Menurut informasi dari salah seorang staf Dinas Paiwisata, yang ditemui suluhnusa.com di kantor Dinas Pariwisata, 25 Januari 2015, mengatakan Silvester Samun sedang bertugas ke Kupang. Media ini berusaha untuk menghubungi Samun melalui telepon tetapi tidak tersambung karena HP dalam keadaan 0ff sepanjang hari.
Begitupula, Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday, ketika hendak dikonfirmasi terkait hasil rapat koordinasi internal tidak memberikan jawaban ketika dihubungi melalui pesan WhatsApp. Media ini lalu menelpon Wakil Bupati Lembata, melalui WhatsApp juga tidak menjawab, walau berdering dan laporan pesan terbaca.
Sampai berita ini ditulis, nasib proyek pembangunan destinasi Pariwisata Awalolong dihentikan sementara karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan.
“Hasil rapat tadi kita Cooling down, menunggu pa Bupati Pulang. Juga karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan untuk dilanjutkan. Sementara begitu saja,” ungkap Kabag Humas Setda Lembata, Petrus Demong.
sandro wangak