suluhnusa.com – Tampil memukau, paket Halus, Tarsisia Hani Chandra – Linus Beseng memastikan kepada public bahwa jika terpilih memimpin Kabupaten Lembata, akan membuka jalan bagi kiprah kaum perempuan di Kabupaten Lembata.
“Jika bupatinya perempuan, akan membuka jalan dan motivasi bagi perempuan di Lembata untuk berkiprah menunjukan eksistensi dirinya,” ujar Hani Chandra dalam sesi Clossing Statement, mengakhiri debat publik Paslon Bupati dan Wakil Bupati Lembata 2017-2022, Kamis, 15 Desember 2016 diaula Ankara, Lewoleba.
Faktanya, lanjut mantan anggota DPRD Kabupaten Lembata ini, meski jumlahnya lebih banyak dari laki-laki namun perempuan yang menjadi pemimpin bisa dihitung dengan jari.
Dari 144 kepala desa, hanya satu orang Kades perempuan. Bahkan Kepala Dinas Pemberdayan Perempuan dan KB Kabupaten Lembata, juga seorang laki-laki.
Hani juga mengkritisi masih tingginya angka kekerasan dalam rumah tangga. Padahal seorang perempuan adalah pekerja keras. Bekerja dari pagi hingga malam.
“Meski begitu, perempuan masih menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga dan masyarakat. Data menunjukan dari tahun 2010 sampai dengan Agustus 2016, terdapat 576 kasus kekerasan terhadap perempuan. Karena itu saya mengajak agar kita semua mendukung penghapusan kekerasan terhadap perempuan,” ujar Hani disambut tepuk tangan hadirin, juga Cawabup Winners, Ferdinan Leu dan Cawabup Titen, Yohanes Vianey Burin dari panggung debat.
Hani mengatakan, penghormatan terhadap perempuan sangat penting, sebab manusia lahir dari rahim seorang perempuan dan hingga menutup mata pun manusia kembali ke pangkuan ibu pertiwi.
“Karena itu pilihlah perempuan, paket nomor 4,” ajak Hani.
Cawabup Linus Beseng juga menegaskan Lembata membutuhkan figur seorang ibu untuk mengatasi berbagai persoalan yang terjadi.
Dalam sesi pemaparan dan penajaman visi misi, Paket Halus menyebutkan akan membangun stadion di 9 kecamatan. Dengan adanya stadion, even olahraga juga akan digelar secara bergilir dari kecamatan ke kecamatan.
Mengenai pemerintahan yang bersih, Paket Halus menegaskan, fakta yang terjadi selama ini adalah banyaknya masalah dalam soal mutasi karena faktor KKN. “Kenaikan pangkat, harus dengan pertimbangan prestasi dan bukan karena keluarga atau kepentingan politik,” ujar Beseng.
Dalam bidang kesehatan, Halus mengatakan harus diakui para dokter tidak betah berada di Lembata meskipun pemerintah sudah mengalokasikan anggaran 15 juta per bulan untuk seorang dokter. Kondisi inilah yang mendorong Paket Halus memprogramkan sekolah bagi putra-putri Lembata yang mampu agar mereka bisa kembali mengabdi di Lembata.
Paket Halus juga berjanji akan memberdayakan Organda (organisasi angkutan darat) di Kabupaten Lembata untuk mengatasi berbagai persoalan trayek dan kendaraan umum terutama dalam Kota Lewoleba.(sandrowangak)