suluhnusa.com_ Bahwa bukan berarti seluruh kader sudah tidak menghormati lagi ketokohan SDA di PPP.
Justru dengan sikap mundur ini sebagai bentuk kecintaan kader kepada SDA yang sedang menghadapi masalah.
Kasus korupsi yang membelit Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan membawa dampak bagi dukungan dari Dewan Pimpinan wilayah se Indonesia. Salah satunya adalah desakan agar Surya Dharma Ali mundur sebagai Ketua Umum PPP.
Adalah Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (DPW PPP) Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta Suryadharma Ali (SDA) mundur dari jabatan ketua umum partai berlambang Ka’bah tersebut.
“Kami sudah sempat menyampaikan pikiran kepada pimpinan pusat dan majelis pimpinan pusat untuk secepatnya menyampaikan aspirasi kami agar Pak SDA mengundurkan diri (sebagai ketum PPP),” ujar Ketua DPW PPP NTT Mohamad Yahidin Senin, 2 Juni 2014.
Menurut dia, permintaan mundur kepada SDA didasari atas berbagai pertimbangan, salah satunya soal marwah PPP di pilpres nanti.
“Sikap mundur ini sebagai kecintaan Pak SDA kepada PPP. Ini juga semata-mata untuk menjaga marwah partai dimata umat karena kami sedang bertarung di pilres. Karena kami sudah mendukung Pak Prabowo,” tuturnya.
Yahidin mengatakan, desakan mundur kepada SDA ini bukan berarti seluruh kader sudah tidak menghormati lagi ketokohan SDA di PPP. Justru dengan sikap sikap mundur ini sebagai bentuk kecintaan kader kepada SDA yang sedang menghadapi masalah.
“Pada saat kampanye, kami berharap ketum secara kesadaran yang iklas untuk mundur dari jabatannya sebagai ketum, jika sebagai menteri bisa mundur apalagi sebagai ketua umum partai,” tandasnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Sekretaris PPP NTT, Syukur Dapubeang. Dia menambahkan SDA akan menjadi sangat dihormati dan ketokoannya di PPP tidak memudar bila dia iklas mengundurkan diri dari jabatan ketua. Sebab bila tidak demikian, kader PPP diseluruh Indonesia tentu tak lagi menaruh resepek kepada SDA. (gories takene/sandrowangak)