Suluh Nusa, Kupang – Program Kampus Mengajar yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI merupakan bagian dari Kampus Merdeka. Tujuannya mengajak mahasiswa di Indonesia untuk menjadi guru dan mengajar siswa-siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di wilayah 3T yakni terdepan, tertinggal dan terluar.
Di Kota Kupang Propinsi Nusa Tenggara Timur setidaknya terdapat 300 lebih mahasiswa/mahasiswi dari 9 perguruan tinggi di NTT.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang Drs Dumuliahi Djami Senin, (02/8-2021) di Aula Dinas Pendidikan Kota Kupang saat melepas 300 lebih mahasiswa untuk selanjutnya mengabdi di sejumlah sekolah di Kota Kupang mengharapkan, para mahasiswa bisa membantu Pemerintah dalam mensosialisasikan program belajar dan mengajar di masa pandemik.
“Adik-adik akan turun ke sekolah-sekolah untuk membantu pemerintah di masa Pandemik sehingga saya berharap kalian bisa menjadi duta belajar dan mengajar yang efektif dan efesien sebagai upaya mendukung literasi dan numerasi anak di sekolah,” harap Dumul Djami.
Ia menambahkan, di Kota Kupang terdapat 52 Sekolah SD dan 6 Sekolah SMP akan menjadi tujuan mahasiswa Program Kampus Mengajar. Dan terdapat 56 Dosen yang juga telah disiapkan untuk mendampingi para mahasiswa hingga 17 Desember 2021.
Salah satu peserta Program Kampus Mengajar, Apryla Taopan dari FKIP Undana Peogram Studi Pendidikan Matematika Semester V mengatakan, Program ini bukan wajib tapi boleh diikuti oleh semua mahasiswa semestet V ke atas dengan minimal nilai IPK 3 ke atas.
“Saya tertarik karena sesuai dengan jurusan yang saya pilih karena dengan ini bisa membantu adik-adik siswa SD membantu membelajarkan di masa Pandemik,” jelasnya.
Hal yang sama diungkapkan Scolastika Dae mahasiswa UKAW (Unkris) Kupang jurusan FKIP Biologi Semester V.
“Saya senang bisa lolos mengikuti seleksi program ini karena selain bisa mendapatkan penilain dari kampus juga bisa mengimplementasikan ilmu yang diperoleh selana V semester berada di Kampus.
“Senang bisa lolos seleksi karena seleksinya sangat ketat berdasarkan nilai IPK, sehingga bisa mempraktekan ilmu yabg diperoleh selama berada di kampus”, tandasnya. (y.edangwala/goe.t)