SULUH NUSA, LEMBATA – PESTA Kacang (uta weru atau weru one), untuk masyarakat Ile Ape dan sekitarnya di Kabupaten Lembata, Provinsi NTT akan digelar awal Oktober 2022.
Pesta kacang bagi komunitas adat Lewuhala yang melibatkan 14 desa ini akan berlangsung sampai pertengahan bulan Oktober 2022 berdasarkan perhitungan terbit bulan purnama secara adat oleh suku Pureklolon dan rumpun suku lainnya di Desa Jontona, Kecamatan Ile Ape Timur.
Ritual makan kacang yang digelar setiap tahun sebagai syukur atas hasil panen, doa untuk hasil panen berikutnya, juga bagian dari kalender tahunan dinas pariwisata Kabupaten Lembata.
Sayangnya akses jalan menuju ke kampung adat Lewuhala masih rusak pasca program Jalan Usaha Tani yang dibangun dari dana APBDes Desa Todanara beberapa tahun lalu. Itu pun tidak dapat memenuhi seluruh panjang jalan menuju ke Kampung adat yang terletak di lereng Gunung Ile Ape.
Kondisi jalan ini memancing rasa memiliki dari Ikatan Keluarga Lewuhala di Kupang untuk memberikan kontribusi.
Mereka secara sukarela menyumbang bahan dan material untuk memperbaiki beberapa titik yang dirasa rawan dan berpotensi kecelakaan.
Antonius Ola Krowimaking kepada SuluhNusa. Com (weeklyline media network), 28 September 2022 mengungkapkan sumbangan berupa bahan dan material tersebut berasal dari semua Anak tanah ikatan Keluarga Lewuhala di Kupang.
“Kami secara sukarela menyumbang bahan dan material dan meminta warga Desa Jontona dan Todanara untuk memperbaiki beberapa titik yang rawan kecelakaan, ” Ungkap Ola Krowimaking.
Ola Krowimaking lebih jauh menjelaskan kebutuhan akses jalan menuju kampung adat Lewuhala adalah prioritas karena tiap tahun ribuan orang menggunakan jalan itu untuk ritual makan kacang.
“Kami jauh dari kampung halaman. Dan sebagai kontribusi kami kepada leluhur lewutana kami menyisipkan sedikit rejeki yang kami punya untuk perbaiki jalan. Hanya sedikit saja tahun ini. Mudah mudahan tahun depan bisa dilanjutkan lagi perbaikan jalan agar masyarakat yang pergi ke gunung untuk pesta kacang tidak merasa kuatir atau cemas, ” Tutur Ola Krowimaking.
Sumbangan dari Ikatan Keluarga Lewuhala di Kupang ini lalu dikerjakan oleh warga Desa Todanara secara gotongroyong dan sukarela.
Warga Desa Todanara, di Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembatat, NTT bersama aparat desa setempat secara sukarela memperbaiki jalan menuju Kampung adat Lewuhala selama dua hari di pimpin langsung oleh Kepala Desa, Fransiskus Boli.
Sedikitnya Dua titik jalan sepanjang hampir 100 meter yang diperbaiki warga. Atas sumbangan sukarela keluarga Lewuhala di Kupang.
Kades Todanara, Kecamatan Ile Ape Timur, Fransiskus Boli mengatakan, melihat kondisi jalan yang parah, dirinya bersama staf desa berinisiatif mengajak masyarakat untuk sama-sama memperbaiki jalan itu karena ada sumbangan bahan dan material dari Kupang.
Ia mengaku, jalur dari Desa Todanara menuju Kampung Adat Lewuhala merupakan satu-satunya jalur yang dilalui oleh masyarakat saat ritual pesta kacang.
Menurutnya, jalan itu dilalui oleh 14 desa setiap hari saat ritual pesta kacang puluhan kendaraan roda empat dan enam juga ratusan kendaraan roda dua melewati jalur itu.
Frans Boli mengatakan, masyarakat Todanara sangat antusias ketika dirinya mengajak untuk bersama-sama memperbaiki jalan itu.
“Mereka rela meninggalkan aktifitas di kebun demi memperbaiki jalan itu. Antusias masyarkat untuk memperbaiki jalur jalan ke Lewuhala sangat tinggi. Hanya dua hari kami kerja, ” Ungkap Fransiskus Boli sembari mengucapkan terimakasih banyak kepada Ikatan Keluarga Lewuhala di Kupang. +++sandrowangak