SOSOK PEJABAT YANG HUMANIS ITU TELAH PERGI SELAMANYA
SULUH NUSA, LARANTUKA – Jagat NTT di Hari Minggu 2 Oktober 2022 dikejutkan dengan kabar meninggalnya Bapak Domu Warandoy, Sekretaris Daerah (Sekda) Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Mantan Sekda Sumba Timur ini meninggal seusai kecelakaan lalu lintas tunggal di ruas jalan Frans Seda Kota Kupang, Minggu dini hari saat menuju ke rumah dinasnya di Kawasan Kelapa Lima setelah menghadiri pertemuan keluarga di jalan Kemuning, Naikoten I Kota Kupang.
Domu Warandoy dilantik Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat pada 13 Juli 2022 atau terhitung baru dua bulan saja ia menduduki jabatan Pembina Kepegawaian di lingkup Pemerintahan Propinsi NTT.
Ajal menjemputnya dengan sangat tragis. Mobil yang Ia kendarai, mengalami kecelakaan tunggal menabrak pohon lontar bagian kanan jalan. Peristiwa yang pilu.
![](https://suluhnusa.com/wp-content/uploads/2022/10/IMG-20221002-WA0115.jpg)
MENGENAL SOSOK DOMU WARANDOY
Saya mengenal Sosok Domu Warandoy,SH.M.Si dalam kapasitasnya sebagai Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Sumba Timur.
Sebelum terpilih menjadi Sekda NTT, Warandoy merupakan Sekda Kabupaten Sumba Timur dan dipercayakan oleh guru-guru di Kabupaten Sumba Timur sebagai Ketua PGRI. Dalam catatan Pengurus Besar (PB) PGRI, kepemimpinannya sebagai Ketua PGRI Sumba Timur mampu memecahkan rekor secara maraton melaksanakan Konferensi Cabang di seluruh kecamatan di Kabupaten Sumba Timur.
Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PGRI, Prof. Dr. Unifah Rosyidi,M.Pd dalam testimoninya mengatakan, mengenal secara pribadi almahrum sebagai seorang sosok pemimpin yang hebat.
“Saya mengenal secara pribadi ketika sering menelpon. Almahrum kalau ke Jakarta selalu berkunjung dan makan siang bersama di PB PGRI dan sering sekali menelpon saya untuk tekad beliau membenahi PGRI Kabupaten Sumba Timur. Beliau begitu semangat untuk perbaikan pendataan anggota dan mencetak ribuan kartu anggota. Untuk sebuah geliat di daerah kecil yang jauh dari Ibu Kota , gebrakan Beliau sangat luar biasa. Ia seorang pemimpin yang hebat. Kiranya Tuhan tempatkan Beliau dalam surgaNya, dan beristirahat dalam damai dan penuh cinta. May He rest in peace and full of love,” ungkap Prof Unifah.
Jejak percakapan saya pertama kali dengan almarhum sejak menjadi Sekda NTT terbangun di Senin 15 Agustus 2022.
Saya mengirimkan pesan melalui WhatsApp (WA) terkait sejumlah aspirasi Guru SMA/K di Kabupaten Flores Timur. Tidak berselang lama, Ia merespon. Isi pesannya menyatakan kesiapan untuk membantu sambil berkomunikasi dengan dinas teknis terkait. Kesan awal saya kala itu adalah, Ia orang baik. Sosok yang humanis. Tidak semua pejabat bisa merespon dengan cepat pesan yang disampaikan melalui WA.
Budaya melayani yang selama ini sudah terbangun membentuknya sebagai seorang pejabat yang akrab dengan siapa saja, tidak menciptakan jarak dan tidak sombong dengan jabatan yang diemban!
Komunikasi kami berlanjut. Tidak saja melalui WA. Beberapa kali Ia menelpon dan kami berkomunikasi langsung. Padatnya agenda sebagai Sekda, tidak meninggalkan perannya untuk membangun PGRI. Isu yang menggelinding terkait Draf RUU Sisdiknas, intens kami diskusikan bersama dan saling bertukar gagasan sebagai aspirasi PGRI NTT yang dikirim ke Pengurus PB PGRI.
Niat bertemu langsung dengan Sekda NTT untuk menyampaikan aspirasi Guru SMA/K di Kabupaten Flores Timur direstui Yang Maha Kuasa dan diijinkan oleh semesta. Saya berangkat ke Kota Kupang memenuhi undangan Pengurus Perempuan PGRI NTT yang berkolaborasi dengan Asosiasi Guru Penulis PGRI yang menyelenggarakan Workshop Literasi pada Sabtu 24 September 2022.
Acara ini terjadwal Sekda NTT yang akan membukanya. Tentu menjadi momentum yang tepat untuk bisa bertemu langsung.
Saya lebih dulu tiba di lokasi kegiatan, tepatnya di Aula SMAN 3 Kota Kupang bertemu dengan Ibu Retno, Ibu Susan Seno, juga Narasumber dari PB PGRI diantaranya, Pak Catur, Pak Jejen, Ibu Sri dan Ibu Meynia. Saya kemudian memberi kabar ke Pak Sekda melalui WA.
Berikut isi percakapan kami.
Maksi: Selamat Pagi Bapa Sekda, sampai jumpa (saya sertakan pesan ini dengan mengirimkan satu foto di lokasi kegiatan)
Sekda: Menelpon dan menyatakan siap hadir.
Maksi: Siap Bapa Sekda
Sekda: Jam 9 tepat saya tiba di tempat acara
Maksi: Terima kasih Bapa Sekda. Narasumber baru saja tiba di lokasi dari Jakarta
Sekda: Sudah ada para undangan lainnya?
Maksi: Sudah 80% Bapa Sekda
Sekda: Kontak nanti jam 9. Saya di Kantor.
Jelang beberapa menit, kami bertemu di Teras SMAN 3 Kota Kupang. Saya masih ingat baik, saat almahrum turun dari mobil sambil menyalami Pengurus PGRI NTT, dan Perempuan PGRI NTT, ia bertanya, Ketua PGRI Flotim itu yang mana ya…saya merapat dan kami berjabatan tangan.
Beliau menyampaikan apresiasi untuk semua kegiatan yang dilaksanakan PGRI Kabupaten Flores Timur.Selanjutnya kami dijemput dengan tarian, dikalungi di pintu masuk Aula dan rombongan memasuki ruang disambut peserta dengan hangat. Almahrum menyapa dan menyalami peserta di kiri kanannya saat masuk ke ruangan.
Dalam sambutan pembukaannya, ia menyampaikan apresiasi, terima kasih dan rasa bangga dengan perempuan PGRI NTT yang telah menginisiasi kegiatan kreatif dalam membangun profesionalisme guru. Ia juga membangun motivasi kepada guru-guru untuk taat membayar iuran anggota PGRI sebagai darah dari organisasi.
Pada sesi membawakan sambutan, saya merekamnya dan telah mengarsipkan di akun youtube saya Maksimus Masan Kian yang dapat diakses melalui link
https://youtu.be/4ziJUkmGH_w.
Sekda NTT yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi NTT, Linus Lusi usai membuka acara, langsung meninggalkan lokasi, karena telah terjadwal agenda rapat bersama Badan Anggaran di DPRD NTT.
Saat melangkah meninggalkan ruangan, saya mendampingi hingga keluar dari aula tempat kegiatan. Sebelum naik ke mobil, saya meyerahkan dua dokumen aspirasi guru satu langsung di tangan Bapa Sekda NTT dan satunya melalui Kepala Dinas Pendidikan Propinsi NTT.
Saya juga menyampaikan undangan kepada almahrum untuk bisa hadir pada puncak HUT PGRI ke 77 tahun 2022 pada Bulan November untuk tingkat Kabupaten Flores Timur di Kecamatan Ile Bura. Atas undangan lisan ini, ia menyatakan kesiapan untuk hadir.
Perjumpaan yang singkat tetapi sangat berkesan. Bagaimana tidak, seorang pejabat sekelas Sekda, tidak menciptakan jarak komunikasi. Ia sangat antusias menyambut aspirasi yang kita sampaikan. Sungguh sosok humanis. Panutan.
Usai kegiatan workshop literasi, kami melakukan kunjungan ke Universitas 1945 dan menikmati kopi sore di Dekranasda milik Julie Laiskodat tepatnya di Kuanino, Kota Kupang. Almahrum kisaran pukul 19.30 WITA setelah selesai rapat bersama DPRD NTT, menyempatkan diri berdiskusi dengan kami. Sejumlah hal tentang PGRI kami bicarakan. Baginya, pelayanan menjadi hal terpenting jika dipercayakan sebagai seorang pemimpin. Sebuah pesan sarat makna.
Dalam kebersamaan di Dekranasda, terbukti sangat jelas almahrum sosok yang sederhana dan tidak menyombongkan kebesaran jabatannya. Perbincangan kami sangat akrab seperti teman yang sudah lama saling berkenalan. Jujur, sangat jarang pejabat yang menciptakan hubungan dengan orang orang biasa seakrab ini.
“Teman teman PB PGRI yang masih menggunakan mobil untuk jalan -jalan silahkan gunakan ya” Ini kata kata yang berulang Ia ucapkan. Kami mengakhiri pertemuan penuh kekeluargaan malam itu dengan pose bersama.
Sehari setelah perjumpaan malam itu, teman teman narasumber dari PB PGRI berekreasi ke Pulau Semau menggunakan salah satu mobil operasional Sekda NTT. Almahrum sungguh baik. Orang baik yang telah pergi selamanya!
Segenap Keluarga Besar PGRI Kabupaten Flores Timur menyatakan Turut Berduka Cita. Bahagia di Surga Bapa. Segala jasa baik di dunia akan selalu kami kenang.+++
Maksimus Masan Kian (Ketua PGRI Kabupaten Flores Timur)
Terima kasih pak Ketua PGRI Kabupaten Flores Timur. Tulisan yang sangat menggugah rasa. Kita semua sangat merasa kehilangan figur yg rendah hati ini. Sumba Timur berduka. Flotim berduka. NTT Berduka.
Terimakasih atas tulisannya,yg menggugah rasa dan mengenang sosok seorg pejuang sejati dlm segala bidang,beliau benar adalah figur yg benar2 patut dicontohi kita semua…sekali terimakasi tulisa yg menginspirasi…