Belo, Kampung Kumuh di Pinggiran Kupang Itu Berubah Jadi Keren

suluhnusa.com – Kelurahan Belo yang merupakan sebuah kelurahan di Pinggiran Kota Kupang, Kecamatan Maulafa, mulai berbenah. Mimpi menghias Belo yang kumuh dipinggiran Kota dari Lurah Belo, Benyamin Klau berhasil. Belo menjadi kampung warna warni yang keren. Cocok untuk wisata selfie.

Belo yang dulu dikenal dengan kelurahan tanpa nama jalan, kini berubah menjadi lebih berwarna. Beberapa dinding rumah dan gedung di Kelurahan Belo dicat berwarna dan dilukis dengan berbagai obyek. Berbeda dengan yang di Jodipan-Kampung warna warni di Kota Malang, lukisan lukisan di Kampung Belo mengedepankan lukisan edukatif bernuansa literasi. Tampak gambar anak anak sedang membaca.

“Lukisan bernapas Literasi ini untuk mendukung gerakan Belo Sebagai Kampung Literasi yang sudah dicanangkan sejak tahun 2016 lalu. Pemandangan Kampung Belo kini lebh berwarna dengan memiliki lukisan warna warni seperti di Jodipan Malang. Layak menjadi destinasi baru pariwisata dan berwisata selfie sambil berliterasi di Kampung Belo,” ungkap Goris Takene, saat menghubungi suluhnusa.com, 21 Desember 2018.

Lebih jauh Goris Takene menjelaskan setidaknya terdapat 130 kk di RT 18 RW 07 kelurahan Bello Kecamatan Maulafa. Sebagian besar warga RT ini bermukim di Bantaran sungai (kali) Neten Neneno.

Lokasi itu pada masa kepemimpinan Walikota Kupang Dan Adoe sempat dilarang untuk ditempati karena merupakan daerah rawan longsor di kelurahan Belo selain itu topografinya tanah terjal namun warga tetap menempati lokasi itu sehingga sampai saat ini menjadi satu satunya masyarakat padat penduduk di kelurahan itu.

Awal Tahun 2018 Lurah Bello saat itu Benyamin Klau mengatakan wilayah itu satu satunya daerah kumuh di kelurahan yang dipimpinnnya. Sehingga awal 2018 Benyamin Klau saat memunculkan ide utk lingkungan itu ditata menjadi lingkungan warna warni.

Dan pada November 2018 ide brilian Lurah Bello itu tetwujud atas dukungan dana 500 juta. Sumber program Nasional Kota Tanpa Kumuh yang dicairkan via dinas PU Kota Kupang.

“Dan kini menjadi kampung warna warni satu satunya di kota kupang bahkan di NTT,” tegas Takene.

Sr Dafrosa, CIJ di lokasi lingkungan warna warni di RT 18 Kelurahan Bello, 21 Desember 2018 mengatakan sangat indah utk rekreasi keluarga dan komunitas namun mungkin baru dikerjakan beberapa pekan lalu sehingga dia mengusulkan agar dipikirkan juga dengan arena bermain anak, Toilet umum juga kalau bisa atap atau dinding rumah warga juga mesti dihiasi warna warna atau juga dicat.

“Sehingga bisa menjadi objek wisata baru di Kupang dan NTT,” ungkap Dafrosa.

Seorang Pengunjung lain Satria warga Namosain di lokasi itu mengaku mengetahui informasi keunikan lingkungan warna warni ini dari salah satu saudara di Bello. Dan tertarik untuk melihat ternyata benar sangat indah yang mungkin bisa menjadi ajang destinasi rekreasi baru bagi warga Kota Kupang.

Mantan Lurah Bello Benyamin M.Klau yang dihubungi per telp mengjarapkn agar kondisi itu tetap dijaga warga sekitar di RT 18 yg mungkin akan menjasi destinasi wiasta yang baru bagi warga Kota Kupang. ***

sandro wangak

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *